Bagikan:

JAKARTA - Saat musim hujan seperti saat ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kerap mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gara-gara Ibu Kota kebanjiran.

Salah satu kritik kepada Anies datang dari Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha. Di saat yang sama, Kota Semarang, Jawa Tengah juga terendam banjir. Namun, tak ada kritikan yang dilontarkan PSI.

Juru bicara DPP PSI, Faldo Maldini menjelaskan alasan pihaknya tidak mengkritik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kata Faldo, respons Ganjar berbeda dengan Anies. Ganjar mengaku bersalah atas banjir yang terjadi.

"Jateng itu kan gubernurnya sudah mengaku salah. Ya sudah. Selain itu, diperbaiki. Kalau mau benar, itu kan kita kira harus mengaku dulu. Bagus itu enggak nyalah-nyalahin orang," kata Faldo kepada wartawan, Kamis, 25 Februari.

Sementara, kata Faldo, Anies tidak serius menanggulangi dampak banjir Jakarta. Bahkan, PSI menganggap Anies dengan sengaja menghambat kerja anak buahnya di lingkungan Pemprov DKI untuk mencegah banjir. 

Faldo juga menganggap Anies tidak memiliki kejelasan maste rplan penanggulangan banjir, ketidakseriusan pembebasan lahan normalisasi, serta mandeknya normalisasi maupun naturalisasi sungai.

"Kalau menurut hemat Kami memang banyak sekali yang tidak terbuka dalam apa yang disampaikan Pak Anies," kata Faldo.

Hal itu ditangkap Faldo saat Anies menyebut bahwa banjir di sejumlah wilayah DKI merupakan air kiriman dari hujan lebat di kawasan hulu.

"Jadi, yang sudah dilakukan, itu banjir kiriman atau apa pun itu namanya, ternyata pintu airnya normal. Dibilang dari banjir kiriman Depok dan Bogor, pas dicek ternyata pintu air di sana normal," jelasnya.