JAKARTA - Seorang peternak dan mahasiswa ditangkap --bahasa polisi diamankan-- karena membentangkan poster dengan tema berbeda yang dilakukan saat kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sejumlah daerah. Apa tujuannya?
Stafsus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, menegaskan kalau Jokowi tidak pernah merasa tersinggung atau baper dengan kritik mahasiswa. Setiap kritik, saran atau masukan yang diterima, akan dijadikan pertimbangan dan bahan pemikiran bagi pemerintah.
"Ini negara demokrasi," kata Faldo kepada VOI, Selasa 14 September. Namun Faldo tidak menjawab ketika ditanya perintah 'amankan' itu datang dari Jokowi atau tidak.
Faldo menjelaskan, aparat keamanan sudah punya berbagai standar dalam pengamanan. Apalagi, ini di masa pandemi. Aparat tentu sudah punya berbagai perhitungan untuk melakukan tindakan preventif.
"Presiden datang saja sudah berpotensi besar mengakibatkan kerumunan, apalagi ditambah aksi demonstrasi," sambungnya.
BACA JUGA:
Faldo kemudian membeberkan fakta menarik. Katanya, setiap kedatangan Jokowi, para pendukung juga selalu bersiap. Bahkan istana mengaku sering mendapat informasi kalau ada kemungkinan bentrok antara pendukung dan pengkritik Jokowi.
"Kalau pendukung Pak Presiden Jokowi juga selalu bersiap di lapangan, setiap kunjungan, bisa bentrok nanti, hasilnya pasti lebih buruk. Berkali-kali, kami terima informasi macam ini, kita harus hindari, ini soal bangsa, bukan soal politik. Jadi, harus saling jaga," papar Faldo yang kembali belum menjawab pertanyaan ketika diminta penjelasan ini.
"Kita tidak mau memunculkan persoalan yang lebih besar. Pandemi sedang membaik, vaksinasi kita sudah bisa tembus satu juta sehari. Kita harus tetap siap dan waspada," tandasnya.