Bagikan:

JAKARTA - Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara Faldo Maldini menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ambil pusing dengan hinaan terhadap dirinya. Ia menyebut Presiden Jokowi lebih takut dirinya tak bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan optimal daripada mempedulikan hinaan dan cacian.

Hal ini disampaikan Faldo untuk menanggapi pernyataan warganet dengan akun Twitter @pawletariat yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) cocok menggunakan baju adat suku Baduy sambil bawa madu dan jongkok di perempatan.

"Presiden tidak pernah memusingkan hinaan dari orang apalagi itu dari rakyat Indonesia yang beliau cintai. Beliau (Presiden Jokowi, red.) lebih takut tak bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan optimal," kata Faldo kepada VOI, Rabu, 18 Agustus.

Menurutnya, seluruh warga negara memang memiliki kebebasan berpendapat. Hanya saja, perlindungan hak terhadap sesama harus tetap diperhatikan agar bangsa Indonesia tidak terpecah belah.

Faldo juga meminta semua pihak untuk makin memperkuat sikap negarawan agar tidak ada pihak yang saling menjatuhkan. "Anda boleh tidak suka, anda boleh benci namun kita semua anaknya Ibu Pertiwi. Tidak bisa kita tolak fakta itu," tegasnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan Presiden Jokowi saat itu memilih baju adat Suku Baduy bukan tanpa alasan. Menurutnya, eks Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin menunjukkan keberagaman di Tanah Air.

Sehingga, komentar rasis seperti yang disampaikan akun @pawletariat itu dirasa tidak tepat tidak tepat. "Seharusnya kita bangga atas warna-warni keberagaman kita bukan malah mendiskreditkan satu sama lain," ungkap Faldo.

"Jangan merasa aku atau bajuku yang paling bagus, paling bernilai atau yang paling bisa merepresentasikan wajah Indonesia. Sudah bukan eranya seperti itu," imbuhnya.

Sebelumnya, akun Twitter @pawletariat mencuit Presiden Joko Widodo (Jokowi) cocok menggunakan pakaian adat Suku Baduy saat pidato kenegaraan pada Senin, 16 Agustus lalu. Tapi, di akhir cuitannya, dia justru menilai Jokowi cocok pakai baju itu untuk jongkok di perempatan dan berjualan madu.

Cuitan ini lantas mengundang kemarahan warganet karena dianggap menghina Suku Baduy. Belakangan, pemilik akun itu diketahui bernama M Bernie yang bekerja sebagai jurnalis di sebuah media online.