Bagikan:

JAKARTA - Lingkungan Istana merespons kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin hanya kerja, kerja, kerja tapi sia-sia melalui unggahan twitternya @BEMUI_Official.

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, menilai BEM UI memang ahli membuat meme dan poster. Namun Faldo berharap, para aktivis kampus itu juga berani untuk terjun ke politik dan berkiprah di pemerintahan bukan hanya sekedar pandai membuat meme. 

“BEM UI kayaknya memang jago bikin meme dan poster. Mudah-mudahan juga mampu lebih dari itu. Misalnya, lahirkan tokoh-tokoh aktivis yang berani masuk ke politik, yang berkiprah di ranah pemerintahan dan parpol,” ujar Faldo saat dihubungi, Rabu, 26 Oktober. 

Menurut Faldo, kritikan BEM UI lewat meme poster dan diunggah di media sosial sah-sah saja dilakukan. Hanya saja, dia menilai, isi kritikan yang disampaikan BEM UI hampir mirip dengan akun-akun media sosial anti pemerintah lainnya.

"Ya bagus-bagus saja. BEM UI akan selalu bisa sampaikan pendapat dengan bebas. Demokrasi kita berjalan baik, tidak ada kekhawatiran,” katanya.

"Tapi ya pemerintah sering dikata-katai lebih parah daripada itu, jadi ini kami kayak vitamin saja. Terimakasih banyak untuk teman-teman yang masih peduli," sambung Faldo. 

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kembali mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf). 

Lewat akun twitter @BEMUI_Official, forum mahasiswa itu memposting karikatur Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf yang berdiri di belakang podium. Jokowi digambarkan dengan hidung yang memanjang mirip tokoh Pinokio serta mengacungkan jari telunjuk.

Sementara Ma'aruf Amin berada di belakang memegang erat ke dua sisi pundak Jokowi.

Dalam gambar poster yang diunggah pada Rabu, 25 Oktober, pukul 20:55 WIB kemarin, BEM UI juga membubuhi tulisan “Kerja Kerja Kerja” dengan huruf kapital dengan tambahan tulisan di bawahnya “Tapi sia sia”. BEM UI juga menyertakan hastag #CUKUPSUDAH: KAMI LELAH. 

Dalam cuitannya, BEM UI mengatakan Jokowi yang dipilih oleh rakyat sebagai presiden, justru tidak pernah menunjukan keberpihakannya kepada rakyat.

"Jokowi adalah contoh baik bagi kita tentang seorang Presiden yang dipilih dengan suara rakyat, tetapi tidak pernah menunjukan keberpihakannya pada rakyat dan sering memperburuk sendi-sendi kehidupan rakyat," tulis BEM UI melanjutkan postingannya. 

Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, tugasnya disebut tidak lebih sebagai simbol dan pajangan dalam foto di depan kelas-kelas sekolah dasar.

"Bagaimana mungkin kita menuju kemajuan jika negara ini dipimpin oleh pendusta dan sebuah foto pajangan?" tulis BEM UI lagi. 

Menurut BEM UI, lebih dari setengah masa jabatan Jokowi-Ma'ruf Amin berjalan, tetapi tidak ada satupun janji-janji politik yang terpenuhi sempurna. 

"Segala hal manis yang diucapkan oleh Jokowi & Ma'ruf Amin pada masa kampanye hanyalah angin lalu demi memuluskan jalan menuju kekuasaan tanpa pernah terealisasi maksimal," demikian cuitan BEM UI.