Bagikan:

TANGERANG – Seorng pedagang di Pasar Malabar, Tangerang mengatakan bila harga beras kualitas bulog sebesar Rp12 ribu per liter mengalami kenaikan mencapai Rp9 ribu per liter.

“Harga Bulog Rp12 ribu, tadinya Rp8-9 ribu seliter. Naiknya seminggu- dua minggu yang lalu,” kata Tono saat ditemui VOI di Pasar Malabar, Cibodas, Kota Tangerang, Senin, 12 Februari.

Tono juga menyebut untuk beras yang berkualitas bagus seharga Rp16 ribu per liter. Padahal sebelumnya hanya dikisaran Rp15 ribu per liter.

Akibat kenaikan harga tersebut, jumlah konsumen di tokonya mengalami penurunan. Mereka, penjual dan pembeli mengeluh karena harga beras naik drastis.

“Pada mengeluh. Harganya mahal-mahal. Makanya saya berharap presiden, siapa pun yang menang bisa menstabilkan harga pangan, agar rakyat tidak menderita,” ucapnya.

“Ini contohnya, ibu ini biasa beli 5 liter sekarang cuma 2 liter, gara-gara harga beras naik. Saya hilang 3 liter,” sambungnya.

Suryani, salah satu pengunjung pasar, mengaku resah dengan situasi kenaikan harga pangan yakni beras. Sebab, pengusaha warung tegal (Warteg) itu terpaksa menaikan harga.

“Saya terpaksa naikan harga-harga di warteg saya. Soalnya kalau engga gitu, kita yang rugi. Jadi kita ikutin yang sekarang saja,” ucap Suryani.

Suryani berharap pemerintah bisa mengembalikan harga-harga pangan terutama beras. Ia tidak ingin pemerintah sekarang hanya fokus pada pemilu, tapi lebih mengutamakan kewajiban untuk rakyat kecil.

“Tolonglah pemerintah jangan hanya fokus pada pemilu, tapi harga-harga di pasar lagi naik. Jangan sibuk bagi-bagi bansos, tapi sebenarnya lagi ada kenaikan gini,” tutupnya.