Harga Beras di Jabar Naik Meski Surplus, Ridwan Kamil: Enggak Masuk Akal
Photo by Sandy Ravaloniaina on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov Jabar sedang mencari solusi terkait kenaikan harga beras pada sejumlah daerah di wilayah Jabar.

"Jadi masih dicarikan solusinya karena Jawa Barat surplus. Jadi kalau ada kenaikan harga beras enggak masuk akal," kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 13 Februari dilansir Antara.

Gubernur Ridwan Kamil menilai kenaikan harga beras bukan berada di tingkat petani, namun karena faktor produksi.

"Jadi kuncinya bukan di petaninya, bukan karena produksi, Tetapi lebih pada sistem berdagang yang di luar kendali kita yang mengendalikan harga membuat ke konsumen tidak wajar," kata dia.

Sebagai contoh, harga beras di dua pasar tradisional Kota Bandung, yakni Pasar Leuwipanjang dan Pasar Astana Anyar, pada Rabu, pekan lalu terpantau mengalami kenaikan

Harga beras di Pasar Leuwipanjang naik 21 persen untuk beras medium dari harga Rp9.500 per kg menjadi Rp11.500 per kg, dan untuk harga beras premium naik 16 persen dari harga Rp12.000 per kg menjadi Rp14.000 per kg.

"Kalau di saya harga beras yang kualitas biasa itu sekarang naik harganya jadi Rp11.500 dari harga sebelumnya itu Rp9.500 per kilogramnya, itu pun saya modalnya minim,” kata pedagang beras di Pasar Leuwipanjang, Leni.

Leni mengatakan, harga beras yang dijual sudah naik sejak Oktober 2022 karena belum datangnya musim panen dan stok beras di pabrik yang sudah menipis.

Sedangkan di Pasar Astana Anyar, untuk harga beras medium saat ini mengalami kenaikan 22 persen dari harga Rp9.000 per kg menjadi Rp11.000 per kg, dan harga beras premium naik 7 persen dari harga Rp13.000 per kg menjadi Rp14.000 per kg.

Pedagang beras di Pasar Astana Anyar, Andi, mengatakan, jika musim panen tiba maka kemungkinan harga beras di pasar akan kembali stabil.

"Sebenarnya harga beras itu tiap harinya naik, kalau musim panen sudah datang nanti di bulan Maret dan panennya tidak gagal, kemungkinan harga beras juga akan turun lagi,” ujar Andi.