JAKARTA - Militer AS menembak jatuh "objek asing" di udara yang keempat dalam jarak berdekatan. Pesawat tak berawak itu ditembak di atas Danau Huron pada Minggu 12 Februari sore.
Departemen Pertahanan AS mendefinisikan objek tersebut bukan ancaman militer terhadap apa pun di darat.
Namun AS tetap memilih untuk menembak jatuh setelah melacaknya di atas Danau Huron karena dapat menimbulkan bahaya bagi lalu lintas udara, ucap Jenderal Glen D. VanHerck, yang mengawasi Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD).
Puing-puing itu berjatuhan di Danau Huron. Kini pengumpulan puing ditangani oleh FBI, dilansir Washington Post, Senin 13 Februari.
Awalnya benda itu terdeteksi pada Sabtu 11 Februari malam, terbang di atas semenanjung di atas langit Michigan pada ketinggian sekitar 20.000 kaki. Ini adalah ketinggian dan jalur yang bisa saja mengganggu penerbangan komersial.
Pentagon mengakui sempat gagal menangkap objek tersebut pada Sabtu sore. Saat radar mendeteksi sesuatu yang mencurigakan 70 mil di utara perbatasan AS di Kanada, jet tempur F-15 dari Portland, Ore dikirim.
Namun mereka tidak dapat menemukan benda itu saat kegelapan mulai menyelimuti. Objek itu terdeteksi sekali lagi oleh operator radar pada hari Minggu di atas Wisconsin dan kemudian Michigan.
“Berdasarkan jalur penerbangan dan datanya, kami dapat secara wajar menghubungkan objek ini ke sinyal radar yang diambil di atas Montana, yang terbang di dekat situs DOD yang sensitif,” ucap Brigjen Patrick Ryder, juru bicara Pentagon.
BACA JUGA:
Pesawat tempur melacak objek tersebut di Wisconsin timur. Meski dianggap bukan ancaman, jet terus mengamati saat melintasi Semenanjung Atas Michigan sebelum menembak jatuh. Objek itu ditembak jatuh oleh AIM-9X Sidewinder dari F-16 pada pukul 14:42 hari Minggu.
Informasi yang dikumpulkan dari pejabat senior pemerintahan Joe Biden, objek itu digambarkan berbentuk struktur segi delapan tanpa sensor atau kamera yang terlihat.