Anggaran Rp50 Triliun Kementerian Diblokir untuk Bansos, Ganjar: Kemiskinan Kita Meningkat?
Capres Ganjar Pranowo di Balikpapan /FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Bagikan:

BALIKPAPAN - Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mempertanyakan jumlah angka kemiskinan terkini. Sebab, ada kesan pemerintah fokus untuk bantuan sosial (bansos) jelang pencoblosan Pilpres 2024.

Hal ini disampaikan Ganjar menanggapi anggaran sebesar Rp50,14 triliun yang diblokir sementara oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bakal dipergunakan untuk menambah anggaran bantuan sosial (bansos) dan subsidi pupuk.

“Saya heran apakah memang kemiskinan kita meningkat, kok, bantuan sosialnya meningkat,” kata Ganjar kepada wartawan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 6 Februari.

Ganjar menilai blokir anggaran ini sebenarnya hal yang sah saja dilakukan karena artinya ada keperluan lain yang lebih mendesak. Apalagi, hal serupa memang sudah dilakukan dengan alasan bencana.

“Kemarin ada alasannya yang ini dan sebagainya. Tapu sudahlah kami semua sudah tahu, mau berdebat kayak apapun ada rasa yang bisa disampaikan oleh masyarakat bahwa ini sesuatu yang tidak wajar, oke,” ujarnya.

“Makanya kalau ada yang bisa mengerem, mengontrol bagus. Saya memang berharap DPR RI, DPRD, semuanya akan bisa melakukan kontrol di lapangan agar tepat sasaran,” sambung eks Gubernur Jawa Tengah tersebut.

 

Diberitakan sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani melakukan pemblokiran sementara anggaran sebesar Rp50,14 triliun. Belakangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penambahan bansos dan subsidi bakal dilakukan.

“Nanti itu, tekniknya ada macem-macem cara. Bu Sri Mulyani menyelesaikan. Salah satunya automatic adjustment," kata Airlangga kepada wartawan di Jakarta, Senin, 5 Februari.

Adapun Keputusan ini tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-1082/MK.02/2023. Pemblokiran disebut sebagai strategi pemerintah untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik.