JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah membentuk sebuah tim untuk melakukan tinjauan independen terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), badan utama PBB di Gaza yang memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.
Tinjauan eksternal independen akan dimulai pada 14 Februari dan akan dilakukan bersamaan dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB (OIOS), terkait tuduhan Israel mengenai keterlibatan personel UNRWA dalam serangan kelompok militan Hamas ke wilayah selatan mereka pada 7 Oktober, melansir CNN 6 Februari.
Tim tersebut akan dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna. Nantinya, ia akan bekerja sama dengan Raoul Wallenberg Institute Swedia, Chr. Institut Michelsen Norwegia dan Institut Hak Asasi Manusia Denmark, dikutip dari Reuters.
Rencananya, tim akan menyerahkan laporan sementara pada akhir Maret dan laporan akhir pada akhir April yang kemudian akan dipublikasikan.
"Kerja sama pihak berwenang Israel, yang melontarkan tuduhan ini, akan sangat penting bagi keberhasilan penyelidikan," ujar Sekjen Guterres.
UNRWA sendiri telah memecat beberapa stafnya setelah tuduhan tersebut dilontarkan, sementara sejumlah donor utamanya, termasuk Amerika Serikat, memilih untuk menangguhkan pendanaan mereka, kendati bencana kemanusiaan di Gaza terus meningkat akibat perang Hamas-Israel.
BACA JUGA:
Badan tersebut memperingatkan, mereka terancam terpaksa menghentikan layanannya di seluruh Timur Tengah, bukan hanya Gaza, pada akhir Februari ini, jika penundaan pendanaan terus berlangsung. Ini akan memperburuk krisis di Gaza serta pengungsi Palestina yang tersebar di luar Gaza.