JAKARTA - Pihak RS Brawijaya, Tebet, Jakarta Selatan mulai merespon terkait kebakaran yang sempat melanda gedung pusat kesehatan pada kejadian hari Jumat kemarin, 2 Februari. Mereka membantah jika kebakaran disebabkan karena tabung Helium yang pecah.
"Informasi yang beredar bahwa asap tersebut dari tabung Helium yang pecah adalah informasi yang tidak benar," kata Corporate Communication Brawijaya Healthcare Group, Dian Sunardi kepada wartawan, Minggu, 4 Februari.
Dian juga memohon maaf atas terjadinya kepulan asap yang keluar dari salah satu ventilasi di dekat ruang Radiologi Brawijaya Hospital, Jalan Saharjo Tebet, Jakarta Selatan.
"Memang telah terjadi insiden di ruang radiologi Brawijaya Hospital Saharjo pada pukul 21.16 WIB," ucapnya.
Namun Dian memastikan, kejadian itu disebabkan dari alat radiologi yang dihentikan secara mendadak.
"Penghentian alat radiologi secara otomatis mengeluarkan asap tebal yang keluar melalui pipa pembuangan yang berada di belakang unit IGD rumah sakit," katanya.
BACA JUGA:
Namun saat dilakukan pengecekan oleh petugas rumah sakit secara menyeluruh diketahui bahwa kondisi sudah aman.
"Tidak ada percikan api dan tidak ada korban ataupun kerusakan dalam insiden ini," katanya.
Sebelumnya, kepulan asap dilaporkan menutupi sebagian ruang radiologi RS Brawijaya, Tebet, Jakarta Selatan. Kepulan asap terjadi karena terbakarnya tabung gas helium.
Perwira piket Gulkarmat Jakarta Selatan Suhudi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya menerima laporan Jumat, 2 Februari, pukul 21.16 WIB.
"Gas helium pecah mengakibat kepulan asap. Sudah dicek ke atas namun tidak ada api. Jadi bukanlah kebakaran," kata Suhudi saat dikonfirmasi, Jumat, 2 Februari.