Bukan Cuma Gaza, UNRWA Terpaksa Hentikan Operasionalnya di Timur Tengah Jika Pendanaan Tidak Dilanjutkan
Staf UNRWA di penampungan pengungsi Gaza. (Twitter/@UNRWA)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Hari Kamis, mereka terancam menghentikan operasionalnya di kawasan Timur Tengah akhir Fabruari, bukan cuma Gaza, jika pendanaan tidak dilanjutkan.

Sejumlah pendonor besar, termasuk Amerika Serikat, Jerman dan Inggris telah menangguhkan pendanaan mereka, seiring tuduhan Israel yang menyebutkan adanya staf badan itu terlibat dalam serangan kelompok Hamas ke wilayah selatan mereka pada 7 Oktober.

"Badan ini tetap menjadi organisasi bantuan terbesar dalam salah satu krisis kemanusiaan paling parah dan kompleks di dunia," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters 2 Februari.

"Jika pendanaan tetap ditangguhkan, kemungkinan besar kami akan terpaksa menghentikan operasi kami pada akhir Februari, tidak hanya di Gaza tetapi juga di seluruh wilayah (Timur Tengah)," lanjutnya.

Kelompok-kelompok bantuan dan badan-badan PBB lainnya telah mendesak para donor untuk terus mendukung UNRWA, termasuk Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang pada Hari Rabu memperingatkan, penangguhan dana akan menimbulkan "konsekuensi bencana" bagi masyarakat Gaza.

Total sejauh ini hampir 20 pendonor telah menangguhkan pendanaan sekitar 440 juta dolar AS untuk UNRWA, menimbulkan pertanyaan tentang nasib 5,9 juta pengungsi yang dilayani oleh badan tersebut seperti mengutip CNN.

Diketahui, Israel telah lama menyerukan agar badan tersebut dibubarkan, dengan alasan bahwa misinya sudah ketinggalan zaman dan menumbuhkan sentimen anti-Israel, namun hal ini dibantah keras oleh UNRWA.

Pada Hari Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengulangi seruannya untuk mengakhiri mandat UNRWA dan menggantinya dengan mandat PBB lembaga bantuan lainnya.

UNRWA, yang secara resmi merupakan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, didirikan pada tahun 1949 oleh PBB, setelah perang dan berdirinya Israel sebagai negara Yahudi, membuat 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka.

Mereka mempekerjakan 30.000 warga Palestina untuk melayani kebutuhan sipil dan kemanusiaan dari 5,9 juta pengungsi di Jalur Gaza, Tepi Barat dan di kamp-kamp besar di negara-negara Arab tetangga.