Vaksinasi COVID-19 Massal Digelar di Istiqlal, Targetkan 1.200 Tokoh Agama Disuntik per Hari
Peaksanaan vaksin tokoh agama (DOK. Situs Sekretariat Kabinet)

Bagikan:

JAKARTA - Bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal bagi tokoh agama. Kegiatan ini dilaksanakan di Basement 1, Masjid Istiqlal, Jakarta.

Kegiatan bertajuk Pekan Vaksinasi Tokoh Lintas Agama ini digelar mulai Rabu, 23 Februari hingga Sabtu, 27 Februari.  

Targetnya 1.100 hingga 1.200 tokoh agama per hari mulai dari tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, vaksin tersebut bukan hanya untuk mencegah COVID-19 tapi juga untuk merajut kebersamaan di tengah perbedaan.

"Jadi bukan hanya vaksinasi untuk pemuka agama tapi vaksinasi ini bertujuan untuk merajut kebersamaan dari seluruh keberagaman," kata Menkes Budi dikutip dari keterangannya di Sekretriat Kabinet, Rabu, 24 Februari.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan pelaksanaan vaksin ini akan menjadi pilot project untuk pelaksanaan di tempat lainnya. Apalagi, saat ini sudah empat  juta dosis vaksin yang didistribusikan ke seluruh ibu kota provinsi.

"Nanti juga tiga juta lagi (didistribusikan, red) akhir bulan ini dan salah satu target yang divaksinasi memang pemuka agama. Jadi nanti ini sebagai pilot project dan mudah-mudahan bisa segera kita replikasi ke daerah-daerah," ungkapnya.

Masih dalam acara yang sama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi peran aktif para tokoh agama dalam program vaksinasi tersebut. Menurutnya, vaksinasi ini adalah wujud sinergitas antarlembaga negara, Kemenag dan Kemenkes, bersama para tokoh agama dalam ikut mengatasi pandemi COVID-19.

“Ini adalah bentuk sinergi dalam menangani wabah COVID-19 yang sudah hampir setahun terjadi di Indonesia. Peran aktif para tokoh agama patut diapresiasi. Semoga ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam terus mendukung program vaksinasi ini secara bersama,” ungkapnya.

Para tokoh agama yang divaksinasi, sambungnya, juga bisa menjadi teladan bagi umat dalam ikut menyukseskan vaksinasi. Selain itu, Menag juga berharap para tokoh agama itu dapat menyosialisasikan pentingnya vaksin COVID-19.

“Karena sejatinya para tokoh agama mempunyai peranan penting di tengah masyarakat dalam melakukan pendekatan persuasif sehingga program vaksinasi ini dapat berjalan lancar dan wabah ini segera berakhir,” kata Yaqut.

Menag kembali mengingatkan mengenai pentingnya disiplin penerapan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi ini.

“Ini adalah vaksinasi pertama. Meski sudah divaksin, saya berharap para tokoh agama tetap disiplin dalam protokol kesehatan dan mematuhi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan interaksi, serta menghindari kerumunan,” pungkasnya.