Anies Harus Berani Tertibkan Bangunan Kemang untuk Lebarkan Kali Krukut Demi Atasi Banjir
ILUSTRASI/Lawless Burger Bar Kemang saat kebanjiran (Twitter/@aparatmati)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berani menertibkan bangunan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Penertiban bagunan ini untuk melebarkan Kali Krukut demi mencegah banjir terulang. 

“Pak Anies menjelaskan bahwa banjir di Kemang disebabkan Kali Krukut yang meluap. Berikutnya, apa langkah Pemprov DKI? Apakah Pemprov DKI hanya diam dan meminta warga pasrah? Warga Jakarta butuh solusi, bukan hanya bantuan sosial,” kata Michael Victor Sianipar, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta lewat keterangan tertulis, Selasa, 23 Februari.

Menurut Michael, kondisi Kali Krukut memang sempit, di beberapa titik lebarnya hanya 3 sampai 5 meter. Akibatnya, Kali Krukut tidak mampu menampung aliran air saat terjadi hujan deras. 

Pada tahun 2016 Dinas Sumber Daya Air DKI sudah memiliki rencana untuk melebarkan Kali Krukut menjadi 20 meter. Rencana pelebaran Kali Krukut ini bersamaan dengan penertiban ratusan bangunan di kawasan Kemang. 

Pasalnya, penyempitan Kali Krukut disebabkan oleh banyaknya bangunan yang diduga melanggar tata ruang. 

“Setelah banjir surut, Pak Anies harus tetap bekerja untuk menyelesaikan masalah banjir, jangan bersikap seolah-olah banjir tidak pernah terjadi. Jika penyebab banjir adalah Kali Krukut terlalu sempit, maka sungai harus dilebarkan agar bisa menampung air lebih banyak. Oleh karena itu, Pak Anies harus berani menertibkan bangunan di Kemang yang menghalangi aliran Kali Krukut,” papar Michael. 

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya akan memanggil pengembang atau developer yang melakukan pembangunan tanpa memerhatikan dampak lingkungan.

Hal ini terkait dengan banjir yang melanda sejumlah daerah di Ibu Kota pada beberapa hari lalu. Khusus banjir di daerah Kemang, sejumlah pihak menduga ada kesalahan sistem pembangunan oleh para pengembang.

"Pada waktunya nanti kita akan panggil, kita akan diskusikan, supaya para developer ikut bertanggung jawab atas berbagai masalah. Tidak hanya masalah banjir, masalah macet, dan masalah lingkungan lainnya," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 22 Februari.

Riza mengaku tak jarang juga pengembang swasta yang memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar seperti memperbaiki infrastruktur publik. Namun, ia mengaku ada juga yang membawa dampak negatif.