Kerumunan Warga NTT Demi Bertemu Jokowi, Epidemiolog: Tim Kepresiden Harusnya Antisipasi
Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke NTT (Foto: Tangkap Layar)

Bagikan:

JAKARTA - Kerumunan warga tak terhindarkan ketika Presiden Joko Widodo mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin. Kejadian ini dikritik ahli epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman.

Dicky menganggap, tim kepresidenan yang mengawal Jokowi mestinya paham, kunjungan Kepala Negara di ruang publik bisa mengundang masyarakat yang ingin menyapa. Lalu, bisa mengantisipasi potensi kerumunan di masa pandemi COVID-19.

"Harusnya, tim kepresidenan yang menyiapkan kunjungan ini sudah mengantisipasi kalau kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan (Prokes) itu rendah," kata Dicky saat dihubungi, Rabu, 24 Februari.

Lalu, Jokowi juga harusnya mengingatkan anak buahnya bahwa saat ini kondisi pandemi masih mengkawatirkan. Sebagai Presiden RI, Jokowi mesti memberi contoh bahwa kegiatan yang mengundang kerumunan sebaiknya dihindari.

"Kita harus saling mengingatkan dalam kondisi seperti ini, karena perlu keteladanan. Kegiatan seperti ini harus dihindari, baik itu di pejabat pusat dan daerah, sampai situasi kita ini terkendali yaitu positivity rate kita di bawah 5 persen," ungkap Dicky.

Dicky mengkhawatirkan munculnya klaster penularan COVID-19 dari kerumunan tersebut. Oleh sebab itu, ke depannya, pejabat pemerintahan menghindari kegiatan yang mengundang antusias warga untuk berkumpul.

"Dengan keramaian begitu bukan berarti tidak ada risiko. Ini harus dijaga. Beliau ini Presiden kita. Jadi, kegiatan seperti itu bukan hanya dalam konteks tidak memberi contoh tapi juga berbahaya untuk Presiden meskipun beliau sudah divaksin," jelasnya.

Sebagai informasi, Beredar video yang merekam Jokowi menyapa warga saat melakukan kunjungan kerja di NTT. Mobil yang ditumpangi Jokowi dikelilingi banyak warga.

Jokowi menyambutnya dengan melambaikan tangan dari atas kap mobil yang dibuka alias sunroof. Dari video tersebut, tampak kerumunan tak terhindarkan. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. Bey menyebut, kejadian tersebut berada di Maumere, NTT.

"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey kepada wartawan, Selasa, 23 Februari.

Kemudian, ketika menyapa warga, Bey menyebut Jokowi juga mengingatkan untuk terus mengenakan masker seperti yang ia gunakan. Selain itu, Jokowi juga membagikan suvenir sebagai apresiasi atas antusiasme warga. 

"Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, suvenirnya itu buku, kaos, dan masker. Tapi poinnya, presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," ungkap Bey.