JAKARTA - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Sikka, Maumere NTT, Selasa, 20 Februari kemarin rupanya memancing polemik.
Antusiasme warga Maumere menyambut kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta ini dinilai melanggar protokol kesehatan (prokes) karena menciptakan kerumunan.
Nitizen pun ramai membandingkan kerumunan ala Jokowi dengan Rizieq Shihab yang saat ini ditahan karena terlibat beberapa kasus pelanggaran prokes. Diantaranya, pernikahan putrinya serta peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat serta Megamendung, Jawa Barat.
Di Megamendung, Rizieq Shihab menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Ponpes Agrikultural Markaz Syariah yang ditempati FPI sejak 2013.
BACA JUGA:
Dalam kicauannya di twitter, mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean @FerdinandHaean3 menyebutkan, kerumunan kunjungan Jokowi di NTT jauh berbeda dengan kerumunan putri Rizieq Shihab.
"Jokowi tidak mengundang, tak menyiapkan tenda untuk kerumunan, dan Jokowi selalu tampak menjuk maskernya agar warga juga pakai masker. Spontanitas, euforia dan histeria yang tak direncanakan," kicau Ferdinand di @FerdinandHaean3, Rabu, 24 Februari.
Kerumunan kunjungan pak @jokowi di NTT sangat berbeda dgn kerumunan acara pernikahan putri Rizieq Sihab.
JKW tak mengundang, tak menyiapkan tenda utk kerumunan, dan JKW sll tampak menjuk maskernya agar warga jg pakai masker. Spontanitas euforia dan histeria yg tak direncanakan. pic.twitter.com/iQ45fGw6ih
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 24, 2021
Dia menambahkan, euforia warga NTT merupakan spontanitas. Sama dengan penyambutan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu.
"Itu bukan kesalahan Rizieq Shihab makanya dia pun tak pernah diproses hukum atas peristiwa itu,"
"Kerumunan kunjungan Pak Jokowi di NTT sangat berbeda dengan kerumunan acara pernikahan putri Rizieq Sihab. Jokowi tak mengundang, tak menyiapkan tenda untuk kerumunan dan Jokowi selalu tampak menunjuk maskernya agar warga juga pakai masker. Spontanitas yang tak direncanakan," demikian Ferdinand.