Tanggul Citarum Jebol, Jokowi: 2 Hari Harus Sudah Selesai
Presiden Joko Widodo (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau bencana banjir di Pebayuran, Bekasi, Jawa Barat yang diakibatkan jebolnya Tanggul Citarum. Usai meninjau, Jokowi meminta agar tanggul tersebut selesai diperbaiku dalam dua hari.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini kemudian memaparkan setidaknya ada titik tanggul yang jebol pada Sabtu malam, 20 Februari lalu saat hujan deras melanda. Sehingga, dia ingin agar tanggul tersebut dapat segera diperbaiki.

"Tadi saya memberikan target maksimal dua hari lagi sudah harus selesai tanggulnya sehingga semuanya berfungsi normal," kata Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 24 Februari.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan ada juga sejumlah perumahan yang terdampak dan dia meminta, jajarannya segera mengurusi hal tersebut termasuk masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

"Di sini tadi ada 30 juga perumahannya akan segera diselesaikan dalam waktu secepat-cepatnya," tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono serta pihak lain.

Diberitakan sebelumnya, setidaknya 13 rumah rusak diterjang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan belasan rumah warga itu mengalami kerusakan sedang, parah, hingga roboh sehingga tidak bisa ditempati kembali bahkan lima rumah di antaranya diketahui telah hanyut terbawa arus banjir.

Pihaknya kini telah memulai pendataan rumah warga terdampak banjir khususnya di lokasi yang kondisi airnya sudah mulai surut.

Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan rumah warga terdampak banjir hanya saja teknis pemberian bantuannya nanti akan diberikan melalui kepala desa sesuai kategori kerusakan rumah.

Selain itu pemerintah daerah juga sudah melakukan pemetaan guna penanganan dampak banjir dengan memperbaiki daerah aliran sungai seperti perbaikan pintu air bendung, tanggul, normalisasi sungai, hingga infrastruktur yang rusak akibat banjir.