JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyoroti timbulnya kerumunan warga saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Maumere, Nusa Tenggara Timur.
Mardani mempertanyakan antisipasi dari pihak Istana untuk mencegah warga berkerumun menyambut kedatangan presiden. Sebab, kata Mardani, kegiatan Jokowi yang mengundang keramaian warga bukan pertama kali terjadi. Bahkan, bukan aksi spontan lantaran ada kegiatan membagikan bingkisan ke masyarakat setempat.
“Ini bukan yang pertama Pak Jokowi bagi-bagi souvenir atau nasi kotak yang menimbulkan kerumunan. Sebelumnya bagi-bagi nasi kotak, kemarin bagi-bagi souvenir. Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas,” ujar Mardani saat dihubungi VOI, Rabu, 24 Februari.
Mardani menyebutkan, beberapa waktu lalu Jokowi kecewa dengan PPKM dan PSBB yang dinilai tidak efektif. Ternyata hal ini, kata Mardani, lantaran tidak adanya ketegasan dari pemerintah sehingga masyarakat kurang patuh terhadap protokol kesehatan.
“Jadi karena daerah kurang tegas masyarakat kurang patuh protokol kesehatan. Tapi beberapa kali Presiden menyebabkan kerumunan, warga mencontoh pemimpinnya?,” sindir Anggota Komisi II DPR itu.
Karenanya, Mardani meminta komitmen tegas dari Presiden Jokowi. Termasuk memberikan contoh terhadap penerapan protokol kesehatan yang baik.
“Masyarakat membutuhkan keteladanan dan komitmen pemimpinnya. Ini masalah kita bersama, tiap pemimpin mesti menjadi contoh penerapan protokol kesehatan,” katanya.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, video kerumunan warga menyambut kedatangan Jokowi di Maumere untuk meresmikan Bendungan Napun Gete beredar di media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, Warga berkerumun menyambut kedatangan Presiden. Warga bersorak, bertepuk tangan, melambaikan tangan, dan mengabadikan momen menggunakan ponsel. Meskipun menggunakan masker, warga terlihat tak menerapkan jaga jarak.