Digadang Atasi Banjir, Proyek Sodetan Ciliwung Hanya Variasi
Warga Kebon Pala Jaktim kebanjiran/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Permukiman padat penduduk di kawasan banjir Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, kembali terendam banjir akibat luapan kali Ciliwung, Rabu, 31 Januari. Sebanyak 150 rumah warga terendam air.

Ketinggian air mencapai 70 cm. Genangan banjir mulai merendam permukiman warga sejak Rabu dini hari hingga siang ini.

Meski banyak rumah warga yang terendam, namun warga tetap melakukan aktivitas seperti biasa tanpa ada gangguan. Warga pun menempatkan beberapa barang berharganya di lantai dua rumahnya.

Meski tidak ada gangguan, namun sejumlah warga yang beraktivitas rela menerjang genangan banjir yang melanda kawasan lingkungan rumahnya.

Banjir di wilayah tersebut sudah terjadi sejak beberapa era Gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Banjir terjadi selama bertahun-tahun tanpa ada penanganan yang serius dari Pemprov DKI Jakarta.

Bahkan, proyek sodetan kali Ciliwung yang bertujuan untuk mengurangi banjir ternyata belum mampu mengurangi lokasi banjir di permukiman kawasan bantaran kali Ciliwung.

"Sodetan cuma variasi doang, tidak dibuka. Sudah dari pertama banjir saja tidak dibuka. Harapannya sih dibuka, kan sudah diresmikan masa tidak dipakai (dioperasikan)," kata Rohman, warga Kebon Pala kepada wartawan di lokasi, Rabu, 31 Januari.

Lebih lanjut Rohman mengatakan, ketinggian banjir yang melanda wilayah permukiman warga pun bervariatif. Mulai 60 cm hingga 70 cm karena kontur tanahnya yang menurun atau cekungan.

Genangan banjir tersebut melanda rumah warga sejak Rabu subuh, air mulai banjir ketika tingginya intensitas hujan.

"Banjir dari jam setengah lima (subuh), karena hujan. Ketinggiannya 70 cm," ucapnya.

Ketinggian air Kali Ciliwung di Pintu Air Manggarai, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat sempat mencapai status siaga 3 pada Rabu, 31 Januari, pagi.

Petugas operator pintu air Manggarai, Elang Bayu Merapi mengatakan, ketinggian status siaga 3 di pintu air Manggarai disebabkan karena adanya intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Manggarai.

"Hujan durasinya cukup panjang, dimulai dari jam 3 pagi Manggarai mulai mengalami kenaikan tinggi muka air pada jam 4 pagi dengan ketinggian 680 dan memasuki siaga 3 di jam 7 pagi dengan ketinggian air mencapai 765," kata Elang kepada wartawan, Rabu, 31 Januari.