YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin bahwa proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung akan selesai pada April 2023. Presiden Jokowi meninjau pembangunan sodetan yang menuju ke Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta, tersebut pada Selasa (24/1).
Tujuan Sodetan Ciliwung adalah bagian dari rencana sistem pengendalian banjir di Jakarta. Proyek ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2016. Namun sempat terhenti selama beberapa tahun, hingga akhirnya menemukan titik terang lagi di tahun ini.
"Sebentar lagi akan selesai, mungkin April insyaallah sudah selesai Sodetan Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun," Kata Jokowi di Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur, Selasa.
Namun ayah dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming tersebut tidak menjelaskan lebih rinci mengenai alasan terjadinya proyek tersebut. Ia hanya mengungkapkan bahwa pengerjaan berjalan setelah pemerintah selesai membebaskan lahan untuk pengeboran sodetan. Lantas apa saja tujuan sodetan Ciliwung?
Tujuan Sodetan Ciliwung
Sodetan Kali Ciliwung dibuat untuk mengatasi permasalahan tahunan yang selalu melanda Jakarta, yaitu banjir. Banjir yang melanda sejumlah wilayah di ibu kota terjadi akibat luapan Kali Ciliwung.
Dilansir dari laman resmi KemenPUPR, sodetan ini merupakan bagian dari rencana sistem flood control atau pengendalian banjir dari hulu hingga hilir Jakarta. Dengan adanya sodetan ini diharapkan debit air bisa dikendalikan sehingga mengurangi potensi banjir. Presiden Jokowi mengatakan bahwa sodetan Ciliwung mampu mengurangi luas area yang tergenang banjir di Jakarta.
Kalau sudah dibuka [Sodetan Ciliwung], [dengan status banjir] siaga 4 itu akan mengurangi 33 meter kubik per detik, gede banget. Kemudian kalau pada siaga 1, 63 meter kubik per detik, gede sekali," kata Jokowi.
Pembangunan Sodetan Ciliwung
Pada tahun 2021, pembangunan Sodetan Ciliwung telah mencapai sepanjang 549 meter. Pada hulu terowongan ini terdapat dry dam atau bendungan kering yang ditempatkan di Ciawi, Bogor. Kapasitas bendungan tersebut mampu menampung 6,05 juta meter kubik.
Selain itu, Tanggul Pantai untuk muara sungai dan pantai yang kritis juga dibangun guna meminimalisir risiko banjir di hilir. Tanggul akan ditempat di 4 lokasi, yaitu Muara Angke, Pantai Mutiara, Ancol Barat, dan Kali Blencong.
Pembangunan tanggul memiliki anggaran sebesar Rp595 milyar pada tahap awalnya. Tanggul tersebut direncanakan memiliki panjang 46 kilometer dan telah rampung sepanjang 13 kilometer. Panjang tanggul akan disesuaikan dengan kondisi di daerah pesisir utara Jakarta yang rawan rob.
Penyebab Proyek Sodetan Kali Ciliwung Tertunda
Proyek pembangunan Kali Ciliwung diketahui telah terhenti selama 6 tahun. Pembangunan masih terhambat oleh pembebasan lahan untuk pengeboran sodetan. Sebelumnya, Jokowi sudah meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan.
Heru Budi sendiri mengatakan bahwa penyebab mangkraknya proyek sodetan tersebut karena masalah pembebasan lahan. Berdasarkan catatan Pemprov DKI Jakarta, ada sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pembebasan lahan untuk proyek tersebut.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur harus menggusur 59 bangunan demi melancarkan proyek pembangunan Sodetan Ciliwung. Rumah yang digusur tersebut berada di bantaran Kali Ciliwung di Jalan IPN Kebon Nanas, Cipinang Besar.
Anggaran Pembangunan Sodetan Ciliwung
Anggaran untuk pembangunan Sodetan Ciliwung diperkirakan mencapai Rp707.630.603.000. Proyek ini terdiri atas 3 seksi, yaitu KBT sisi belakang kampus Trisakti, Jalan Otista (inlet Kali Ciliwung), dan Jalan Otista III (arriving shaft/titik pertemuan).
Demikianlah ulasan mengenai tujuan Sodetan Ciliwung yang pembangunannya kembali dilanjutkan. Heru Budi Hartono optimis proyek pembangunan tersebut tuntas pada Maret 2023.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.