Bagikan:

JAKARTA - Ratusan warga langganan banjir di kawasan padat penduduk Kebon Pala, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kecewa dengan proyek sodetan kali Ciliwung yang tak berguna untuk mengurangi banjir di wilayah mereka.

Sodetan kali Ciliwung yang diprogramkan pemerintah tidak berdampak sedikitpun untuk mencegah atau meminimalisir banjir. Sodetan Ciliwung dinilai hanya membuang anggaran sia-sia karena tak berdampak bagi warga.

"(sodetan kali Ciliwung) Kayaknya belum berfungsi deh, belum berjalan," kata Ketua RT 13/04 Kebon Pala, Sanusi kepada wartawan, Kamis, 30 November, pagi.

Bahkan genangan banjir yang melanda kawasan Kebon Pala, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur mencapai ketinggian 165 cm. "Buktinya kan sekarang air masih tinggi (banjir)," ujarnya.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum menegaskan Sodetan Ciliwung tidak bisa menghilangkan banjir pada daerah bantaran Sungai Ciliwung.

"Jangan disalahartikan kalau gara-gara Sodetan Ciliwung, Jakarta Bebas Banjir. Sodetan itu bukan berarti menghilangkan banjir. Genangan itu masih akan tetap ada, terutama daerah bantaran kali," katanya usai pengerukan Sungai Ciliwung pada aliran di Kelurahan Kebon Baru dan Kelurahan Bidara Cina, Jumat, 10 November.

Ika menyebut Sodetan Ciliwung yang memecah volume air di aliran Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT) ini hanya berfungsi mengurangi tinggi genangan dan lama durasi waktu banjir.

Pengurangan tinggi genangan dari pengoperasian Sodetan Ciliwung pun hanya berada di Kelurahan Bidara Cina, Kebon Baru, Bukit Duri, Kampung Melayu, Manggarai, dan Kebon Manggis.

"Jangan ekspektasinya dengan sodetan itu bebas banjir, apalagi Kali Ciliwung. Ciliwung ini pathway (jalan aliran air) dari Bogor, Depok, semuanya mengalir dari Kali Ciliwung menuju laut," ujar Ika.