Surati PM Netanyahu, Serikat Jurnalis Ancam Seret Pejabat Israel ke Pengadilan Jika Jurnalis di Gaza Jadi Sasaran Militer
Ilustrasi wartawan di medan konflik Wikimedia Commons Mstyslav Chernov

Bagikan:

JAKARTA - Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap pejabat Israel, jika wartawan yang bekerja di Jalur Gaza, Palestina, menjadi sasaran militer negara itu.

Dalam surat terbuka kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang diterbitkan Sabtu, IFJ mengatakan sekitar 10 persen jurnalis yang bekerja di Gaza terbunuh selama perang Israel-Hamas.

"Tingkat kematian di antara para pemburu berita begitu besar, sekitar tiga kali lipat dibandingkan petugas kesehatan, misalnya, sehingga mustahil untuk percaya ini adalah sebuah kebetulan," kata surat itu, melansir CNN 29 Januari.

Surat IFJ meminta Israel untuk menerbitkan kebijakan dan prosedur khusus, untuk memastikan bahwa personel militer akan melindungi jurnalis yang bertugas di medan perang.

Sementara itu, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan pada Hari Minggu, sekitar 83 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Dari mereka, 76 adalah warga Palestina, empat orang Israel dan tiga orang Lebanon.

Diketahui, militer Israel sebelumnya mengatakan pihaknya tidak pernah dengan sengaja menargetkan jurnalis.