JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan militer Israel memastikan perang di Jalur Gaza akan tetap berlangsung, saat jumlah korban tewas di wilayah tersebut mencapai 20.900 jiwa.
PM Netanyahu mengunjungi wilayah Gaza pada Hari Senin, kunjungan kedua ke wilayah itu sejak pecah perang dengan Hamas pada 7 Oktober lalu. Sekembalinya usai kunjungan, ia mengatakan perang di Gaza masih jauh dari berakhir.
"Ini akan menjadi pertarungan yang panjang dan belum akan berakhir. Kami membutuhkan kesabaran, kohesi, persatuan dan kepatuhan terhadap misi," ujar PM Netanyahu dalam pernyataan yang diterbitkan Partainya, Likud, dilansir dari CNN 27 Desember.
Berbicara kepada rekan-rekan separtainya, PM Netanyahu mengatakan dirinya menemui para tentara di Gaza yang mengatakan kepada dirinya untuk melanjutkan operasi militer.
"Kami tidak berhenti, kami terus berjuang dan memperdalam pertempuran di hari mendatang," katanya dalam pernyataan.
Sementara itu, Israel Defense Forces (IDF) dalam sebuah pernyataan Hari Selasa mengatakan, pihaknya menggunakan pasukan darat, udara dan laut untuk menyerang apa yang disebutnya sebagai sasaran di Gaza.
"Sebagai bagian dari bantuan kepada pasukan darat, puluhan jet tempur IDF menyerang lebih dari 100 sasaran Hamas, termasuk terowongan, infrastruktur, dan situs militer yang digunakan untuk menyerang pasukan IDF," kata IDF.
BACA JUGA:
Pernyataan itu muncul ketika Ron Dermer, yang dianggap sebagai salah satu orang kepercayaan terdekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bertemu dengan para pejabat dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Hari Selasa untuk membahas tahap selanjutnya perang di Gaza.
Negeri Paman Sam diketahui mengharapkan Israel untuk menjauh dari perang berintensitas tinggi yang telah mereka lakukan selama hampir tiga bulan di Gaza.
Diketahui, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, lebih dari 20.900 orang di wilayah kantong Palestina itu tewas dan 55.000 lainnya terluka akibat serangan yang dilakukan Israel.