Cegah Kesalahan Perhitungan yang Bisa Berujung Konflik, Jenderal Tertinggi AS dan China Gelar Pertemuan Virtual
Ilustrasi bendera China dan AS. (Wikimedia Commons/Sgt. Mikki Sprenkle)

Bagikan:

JAKARTA - Jenderal top militer Amerika Serikat menggelar pertemuan virtual dengan mitranya dari Tiongkok pada Hari Kamis, kata Pentagon, komunikasi pertama lebih dari setahun terakhir pejabat top militer kedua negara, di tengah harapan pemulihan hubungan yang lebih luas militer kedua negara.

Telekonferensi video tersebut menyusul kesepakatan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping bulan lalu, untuk melanjutkan hubungan militer-ke-militer kedua negara yang diputuskan Beijing setelah kunjungan Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan pada Agustus 2022.

Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal AU Charles Q. Brown membahas sejumlah masalah keamanan global dan regional dengan Jenderal Liu Zhenli dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), kata kantor Ketua Kepala Staf Gabungan.

Jenderal Liu (59) adalah Kepala Departemen Staf Gabungan, Komisi Militer Pusat (CMC), badan militer yang bertanggung jawab atas operasi dan perencanaan tempur Tiongkok. Ia tidak sedang dalam posisi dijatuhi sanksi oleh Barat.

Para pejabat Pentagon mengatakan, komunikasi antara kedua pihak militer sangat penting untuk mencegah kesalahan perhitungan yang berubah menjadi konflik.

"Jenderal Brown membahas pentingnya bekerja sama untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab, menghindari kesalahan perhitungan dan menjaga jalur komunikasi yang terbuka dan langsung," jelas kantor Jenderal Brown, melansir Reuters 22 Desember.

Jenderal Brown menegaskan kembali pentingnya Tentara Pembebasan Rakyat terlibat dalam dialog substantif untuk mengurangi kemungkinan kesalahpahaman.

Bulan lalu, Jenderal Brown mengatakan dirinya telah mengirimkan surat perkenalan kepada Jenderal Liu, menyatakan dirinya terbuka untuk menggelar pertemuan.

Sementara itu, Jenderal Liu mengatakan kunci bagi Washington dan Beijing untuk mengembangkan hubungan militer-ke-militer yang sehat, stabil, dan berkelanjutan adalah, Amerika Serikat memiliki pemahaman yang benar tentang China, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan China pada Kamis malam.

Negeri Tirai Bambu dan Negeri Paman Sam diketahui berselisih dalam banyak hal, mulai dari masa depan Taiwan hingga klaim teritorial di Laut China Selatan. Hubungan diplomatik kedua negara juga tengah dalam pemulihan, usai penembakan jatuh balon udara Tiongkok oleh Amerika Serikat di lepas pantai Carolina Selatan.

Mengenai masalah Taiwan, yang dianggap sebagai urusan dalam negeri China, Jenderal Liu mengatakan angkatan bersenjata negara itu akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan negara dan integritas wilayah atas masalah tersebut.

Jenderal Liu juga meminta AS untuk menghormati kedaulatan teritorial Tiongkok, serta hak dan kepentingan maritim di Laut China Selatan.

"Berhati-hatilah dalam perkataan dan tindakan, dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta situasi hubungan Tiongkok-AS secara keseluruhan," ujarnya.

Diketahui, Jenderal Liu muncul sebagai kandidat utama untuk menggantikan Menteri Pertahanan Nasional China Jenderal Li Shangfu, yang diberhentikan dari jabatannya bulan lalu.