Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Gereka Katolik Dunia Paus Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas serta pembebasan seluruh sandera, prihatin dengan kondisi yang terjadi di Jalur Gaza saat jumlah korban jiwa di sana terus bertambah.

"Jangan ada seorang pun yang mengabaikan kemungkinan menghentikan senjata," ujar Paus pada pemberkatan mingguan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan Hari Minggu, melansir Reuters 29 Oktober.

"Gencatan senjata," serunya, merujuk pada seruan televisi baru-baru ini yang disampaikan oleh Pastor Ibrahim Faltas, salah satu perwakilan Vatikan di Tanah Suci.

"Kami mengatakan 'gencatan senjata, gencatan senjata'. Saudara dan saudari, hentikan! Perang selalu merupakan kekalahan, selalu," tambah Paus.

Mengacu pada "situasi serius di Palestina dan Israel," katanya, "di Gaza, khususnya, berikan ruang untuk menjamin bantuan kemanusiaan dan semoga para sandera segera dibebaskan," harap Paus, merujuk sandera yang ditahan oleh Hamas dalam penyerbuan ke wilayah Israel selatan pada 7 Oktober.

Seruan Paus Fransiskus dilakukan ketika militer Israel melancarkan operasi darat ke Gaza, langkah yang disebut PM Benjamin Netanyahu sebagai fase kedua dari perang yang sudah memasuki minggu ketiga, untuk melenyapkan Hamas.

Hingga Hari Minggu, jumlah korban tewas di Gaza meningkat jadi 7.960 jiwa menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, mengutip data dari sumber-sumber di daerah kantong yang dikuasai Hamas, dikutip dari CNN.

Laporan kementerian menyebutkan, 73 persen dari jumlah mereka yang tewas berasal dari populasi rentan, termasuk anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia. Selain itu, jumlah korban tewas termasuk 116 tenaga medis.

Angka-angka terbaru ini muncul ketika Israel perang dengan Hamas telah memasuki tahap berikutnya, setelah mereka memperluas operasi darat di daerah kantong tersebut.

"Perang di Gaza akan berlangsung lama," kata PM Netanyahu Hari Sabtu.