Sembuh dari Sakit, Paus Fransiskus Serukan Diakhirinya Konflik Gaza: Cukup, Tolong Hentikan
Paus Fransiskus. (Wikimedia Commons/Paris Orlando)

Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus kembali menyerukan diakhirinya konflik di Jalur Gaza, Palestina melalui jendela Istana Apostolik Vatikan pada Hari Minggu, meminta kekerasan di sana segera diakhiri, saat jumlah korban tewas akibat konflik Hamas-Israel di wilayah kantong tersebut tembus 30.000 jiwa, setelah menunjukkan tanda-tanda pemulihan akibat menderita bronkitis.

Pada Hari Sabtu, Paus mendelegasikan pembacaan pidato pada sebuah upacara kepada seorang ajudannya. Pada Hari Rabu, dia melakukan perjalanan singkat ke rumah sakit di Roma, setelah melewatkan pembacaan pidato pada audiensi mingguannya.

"Setiap hari saya membawa dalam hati saya dengan rasa sakit penderitaan penduduk di Palestina dan Israel akibat permusuhan yang terus berlanjut, ribuan orang tewas, terluka dan terlantar," kata Paus, melansir Reuters 4 Maret.

Berbicara kepada umat di Lapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus menekankan dampak konflik terhadap anak-anak dan meminta pembebasan semua sandera yang disandera dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

"Apakah Anda benar-benar berpikir Anda dapat membangun dunia yang lebih baik dengan cara ini? Apakah Anda benar-benar berpikir Anda akan mencapai perdamaian? Cukup! Mari kita semua berkata cukup! Tolong hentikan!" kata Paus.

"Ribuan orang yang tewas, terluka, terlantar, kehancuran yang sangat besar, menyebabkan penderitaan, dan hal ini mempunyai konsekuensi yang sangat besar bagi anak-anak kecil dan mereka yang tidak berdaya karena melihat masa depan mereka terancam," kata Paus, merenungkan lima bulan perang di Gaza, dikutip dari Catholic World Report.

Paus menyampaikan seruannya saat negosiasi sedang berlangsung untuk gencatan senjata selama berminggu-minggu antara Israel dan Hamas.

"Saya mendorong kelanjutan perundingan untuk gencatan senjata segera di Gaza dan di seluruh kawasan, sehingga para sandera dapat segera dibebaskan dan kembali ke rumah orang-orang tercinta yang mereka tunggu-tunggu dan penduduk sipil dapat memiliki akses yang aman ke tempat bantuan kemanusiaan," paparnya.

Diketahui, Paus Fransiskus mengalami sejumlah masalah kesehatan dalam beberapa bulan terakhir.

Dia terpaksa membatalkan rencana perjalanannya ke pertemuan iklim COP28 di Dubai pada awal Desember karena dampak influenza dan radang paru-paru.

Pada Bulan Januari, dia tidak dapat menyelesaikan pidatonya karena "bronkitis".