JAKARTA - Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan pembebasan segera sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, serta menyerukan diakhirinya perang di Ukraina saat memimpin Misa Paskah di Vatikan, Hari Minggu.
Paus memimpin Misa di Lapangan Santo Petrus, menyampaikan pemberkatan dan pesan "Urbi et Orbi" dari balkon tengah Basilika Santo Petrus. Puluhan ribu umat Katolik berkumpul di Alun-alun Santo Petrus untuk mendengarkan Paus Fransiskus memimpin Misa Minggu Paskah.
"Saya menyerukan sekali lagi, agar akses terhadap bantuan kemanusiaan dipastikan ke Gaza, dan sekali lagi menyerukan pembebasan segera para sandera yang ditangkap pada 7 Oktober dan gencatan senjata segera di jalur tersebut," seru Paus, dilansir dari The National News 1 April.
"Janganlah kita membiarkan permusuhan yang terjadi saat ini terus menimbulkan dampak buruk terhadap masyarakat sipil, yang saat ini berada pada batas ketahanannya, dan terutama terhadap anak-anak," lanjutnya.
Permohonan Paus datang ketika Mesir menjadi tuan rumah bagi putaran baru perundingan dalam upaya mengamankan gencatan senjata konflik Hamas-Israel di Gaza.
Tahun ini, Paus juga menyinggung penderitaan warga Haiti, Rohingya dan para korban perdagangan manusia.
Paus mengatakan pikirannya tertuju pada orang-orang di Ukraina dan Gaza serta semua orang yang menghadapi perang, terutama anak-anak yang menurutnya telah "lupa bagaimana caranya tersenyum".
BACA JUGA:
"Dalam menyerukan penghormatan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional, saya mengungkapkan harapan saya untuk pertukaran semua tahanan antara Rusia dan Ukraina, semua demi kepentingan semua!" katanya.
Setelah kebaktian, Paus Fransiskus menaiki mobil pausnya yang beratap terbuka untuk menyapa orang banyak di alun-alun dan jalan yang menghubungkan Gereja Santo Petrus dengan Sungai Tiber, dikutip dari Reuters.