Badan Anti-Teror Belgia Awasi 650 Terduga Ekstremis Usai Serangan ISIS di Moskow
Ilustrasi Polisi Belgia. (Wikimedia Commons/European People's Party)

Bagikan:

JAKARTA - Badan anti-teroris Belgia mengumumkan mereka sedang memantau 650 orang di negara tersebut yang dianggap memiliki keterkaitan dengan terorisme dan ekstremisme.

Sebanyak 650 orang tersebut merupakan bagian dari daftar yang dapat diakses oleh semua pasukan keamanan, dan 88 persen "mengikuti ideologi jihad," kata badan Ocam, dikutip dari The National News 28 Maret.

Di antara mereka, 426 orang diidentifikasi sebagai "militan teroris asing", yaitu orang-orang yang melakukan perjalanan atau berusaha melakukan perjalanan ke zona konflik untuk menggalang gerakan teroris.

Sembilan persen dan dua persen dari individu tersebut berada di bawah pengawasan, karena mereka memiliki hubungan dengan kelompok sayap kanan dan ekstrem kiri.

Satu persen lainnya mewakili "berbagai ancaman” yang bersifat anti-elite atau terkait dengan perselisihan politik di luar negeri.

Angka-angka baru ini diterbitkan ketika para pejabat Belgia menekankan, mereka melakukan segalanya untuk mencegah serangan setelah sedikitnya 140 orang tewas di Moskow dalam pembantaian yang diklaim dilakukan oleh ISIS Jumat pekan lalu.

Jauh sebelumnya, pengeboman ISIS pada tahun 2016 sangat berdampak pada Belgia, sementara kekerasan terbaru terkait terorisme terjadi pada Oktober lalu, ketika seorang pria bersenjata Tunisia membunuh dua warga Swedia dalam serangan yang diklaim oleh kelompok tersebut.

Saat ini, tingkat risiko teror di Belgia masih tinggi, yaitu tiga, satu di bawah tingkat tertinggi, yang berarti terdapat risiko serangan yang “serius” namun tidak “sangat serius”.

|Untuk naik ke level empat, kami benar-benar perlu memiliki elemen konkret mengenai serangan yang akan terjadi dan saat ini, kami tidak memiliki elemen tersebut di Belgia," kata Ketua Ocam Gert Vercauteren.

Sebagai pembanding, Negara tetangganya, Prancis, menaikkan level mereka pada Hari Minggu.

Tingkat ini, yang berlaku untuk seluruh negara, tidak mengecualikan kemungkinan peningkatan di tingkat lokal atau untuk acara tertentu dan kunjungan sensitif, tambah Vercauteren.

Diketahui, angka 650 pada tahun 2023 menunjukkan penurunan sekitar tujuh persen dibandingkan tahun 2022.