Bagikan:

JAKARTA - Kondisi kesehatan Paus Fransiskus terus membaik, setelah menerima infus antibiotik untuk bronkitis yang menular, sebut Vatikan dalam sebuah pernyataan Hari Kamis waktu setempat.

Paus dibawa ke rumah sakit pada Hari Rabu setelah mengeluh kesulitan bernapas, menimbulkan kekhawatiran baru atas pemimpin agama berusia 86 tahun, yang menderita sejumlah penyakit.

Mengutip tim medis Paus Fransiskus, Vatikan mengatakan Ia telah didiagnosis dengan virus bronkitis menular, penyakit pernapasan yang sangat menular, yang membutuhkan infus antibiotik intravena.

"(Hal ini) menghasilkan efek yang diharapkan dengan peningkatan yang nyata pada kondisi kesehatannya," kata pernyataan itu, melansir Reuters 31 Maret.

"Berdasarkan kemajuan yang diharapkan, Bapa Suci dapat dipulangkan dalam beberapa hari mendatang," sambung pernyataan itu.

Vatikan mengatakan, Paus telah menghabiskan sore hari "mengabdikan dirinya untuk beristirahat, berdoa dan bekerja."

"Saya tersentuh oleh banyak pesan yang diterima pada jam-jam ini dan saya mengucapkan terima kasih atas kedekatan dan doa," tulis Paus secara terpisah di Twitter.

Terpisah, belum jelas apakah Paus Fransiskus akan dapat berpartisipasi dalam acara Pekan Suci mendatang, salah satu periode tersibuk dalam kalender Gereja, yang dimulai dengan Minggu Palma pada 2 April.

Sementara, para Kardinal mengatakan mereka telah diberitahu oleh Vatikan, Paus tidak akan memimpin kebaktian Paskah tahun ini, sehingga para kardinal akan berbagi tugas di antara mereka.

Namun, Kardinal Italia Giovanni Battista Re mengatakan kepada kantor berita AGI, Paus Fransiskus diperkirakan akan menghadiri Misa utama pada Hari Paskah itu sendiri, yang jatuh pada tanggal 9 April.

Tahun lalu, Paus duduk di satu sisi selama beberapa acara Paskah karena sakit lutut yang terus-menerus, dan menyerahkannya kepada para kardinal senior untuk memimpin Misa.

Terpisah, umat dan pemuka Katolik terus melantunkan doa-doa di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, untuk kesembuhan Paus.

"Kami berharap dia akan segera sembuh dan merayakan Misa Paskah," kata seorang biarawati dari Tanzania, Suster Faustina.

"Kami sangat mencintainya," sebut seorang biarawati dari Kongo, Suster Michaela.

Doa-doa juga diadakan untuk Paus Fransiskus di negara asalnya, Argentina, yang belum pernah ia kunjungi lagi sejak terpilih sebagai Paus satu dekade lalu.

"Hari demi hari, dengan pekerjaan intensif, yang unik bagi seorang Paus Agung, dia menghabiskan hidupnya untuk melayani Gereja," kata Pastor Alejandro Russo dari Buenos Aires.

"Itulah sebabnya kami berdoa untuk kesehatan paus tanpa rasa khawatir, karena kami tahu bahwa ini adalah jeda yang singkat," tandasnya.