Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus pada Hari Rabu kembali menyerukan perdamaian di Jalur Gaza dan Ukraina, menyesalkan terbunuhnya pekerja bantuan akibat serangan udara Israel, memberikan penghormatan kepada seorang tentara Ukraina yang tewas dalam perang melawan Rusia.

Tujuh staf badan amal World Central Kitchen (WCK) tewas pada Hari Senin di Gaza, peristiwa yang disebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai insiden yang tidak disengaja dan "tragis".

"Saya menyampaikan penyesalan yang mendalam atas kematian para relawan saat mereka sedang mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Gaza. Saya berdoa untuk mereka dan keluarga mereka," kata Paus Fransiskus dalam audiensi mingguannya, melansir Reuters 3 April.

Sempat membatasi aktivitas publik dan melewatkan beberapa acara selama minggu Paskah, Paus mengambil bagian penuh dalam audiensi di luar ruangan Hari Rabu.

Dalam kesempatan itu, Paus memperbarui seruan untuk gencatan senjata "segera" di Gaza, pembebasan semua sandera Israel yang diculik oleh militan Palestina Hamas, akses penuh terhadap bantuan kemanusiaan, memperingatkan terhadap perluasan konflik regional yang “tidak bertanggung jawab”.

Tak hanya Gaza, Paus juga menyebut perang di Ukraina, mengatakan kepada orang banyak di Lapangan Santo Petrus, ia memegang salinan Perjanjian Baru dan satu set manik-manik rosario milik seorang tentara Ukraina berusia 23 tahun yang terbunuh.

"Saya ingin kita semua, pada saat ini, sedikit hening, memikirkan pemuda ini dan banyak orang seperti dia yang tewas dalam kebodohan perang ini. Perang selalu menghancurkan, mari kita pikirkan mereka dan berdoa," ujar Paus.

Paus Fransiskus mengatakan tentara itu, yang dia identifikasi hanya sebagai Oleksandr, tewas di Avdiivka, sebuah kota di Ukraina timur yang direbut oleh Rusia pada Bulan Februari.

Sebelumnya, Paus telah menyebutkan barang-barangnya pada audiensi lain bulan lalu, setelah barang-barang itu diberikan kepadanya oleh seorang biarawati yang telah melakukan beberapa misi amal ke Ukraina.