Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Nentanyahu mengatakan akan segera menyetujui rencana untuk mengevakuasi penduduk sipil dari zona perang, dalam video yang dirilis dua hari setelah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden melalui telepon.

PM Netanyahu mengatakan, dia menghargai dukungan Presiden Biden, dan bahwa presiden meminta untuk mempresentasikan proposal AS mengenai bantuan kemanusiaan dan aspek-aspek lain dari perang tersebut.

Ia kemudian mengirim para pembantu utamanya ke Washington pada Hari Minggu. Rencana operasional, kata PM Netanyahu, telah disetujui.

"Sementara kami bersiap untuk memasuki Rafah, yang akan memakan waktu, kami terus beroperasi dengan sekuat tenaga," kata PM Netanyahu, dikutip dari The Times of Israel 21 Maret.

"Kami terus beroperasi di Khan Younis, di kamp-kamp pusat, untuk menyingkirkan dan menangkap para pejabat senior Hamas seperti yang baru saja kami lakukan di Rumah Sakit Shifa, sambil menyingkirkan ratusan teroris," ungkapnya.

"Seperti yang telah saya janjikan berkali-kali kepada Anda,kami bertekad untuk meraih kemenangan mutlak dan kami akan mencapainya," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, PM Benjamin Netanyahu menolak permohonan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membatalkan rencana serangan darat ke Rafah, tempat perlindungan terakhir di Gaza bagi lebih dari satu juta pengungsi, namun diyakini Israel menjadi tempat bersembunyi militan Hamas.

PM Netanyahu mengatakan kepada anggota parlemen pada Hari Selasa, dia telah menyatakan dengan "sangat jelas" kepada Presiden AS, "bahwa kami bertekad untuk menyelesaikan pemusnahan batalyon-batalyon ini di Rafah, dan tidak ada cara untuk melakukan itu kecuali dengan turun ke lapangan", melansir Reuters.

Para pejabat AS dan Israel kemungkinan akan bertemu awal pekan depan di Washington untuk membahas operasi militer Israel di Rafah, kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Hari Selasa, mengutip kekhawatiran mendalam tentang laporan kelaparan yang akan segera terjadi di Gaza.

Jean-Pierre mengatakan, Presiden Biden telah meminta PM Netanyahu untuk mengirim tim senior yang terdiri dari pejabat militer, intelijen dan kemanusiaan ke Washington untuk diskusi komprehensif dalam beberapa hari mendatang.