Bagikan:

JAKARTA – Amri, anak korban tembok SPBU Pertamina roboh di Jalan Soepomo, Tebet, Jakarta selatan menceritakan peristiwa yang terjadi pada Minggu, 21 Januari, pukul 11.50 WIB.

Amri mengatakan, sebelum tembok SPBU Pertamina itu roboh, ia sedang berada di warung orangtuanya yang terletak persis di samping tembok rapuh. Lalu tak lama kemudian Amri meminta izin pergi kepada orangtuanya karena ada keperluan dengan temannya.

Saat Amri pergi, di sekitar warung area tembok SPBU ada ibu dan bapaknya sedang berdua di dalam warung. Lalu adiknya, Kusuma Dewi tiba di warung bersama anaknya.

“Itu saya baru sampai di tempat ‘tongkrongan’ kurang lebih 10-15 menit. Tiba-tiba saya dapat kabar dari teman saya, bahwa tembok sudah roboh. Makanya saya langsung kepikiran orang tua saya, bagaimana nasibnya,” kata Amri saat ditemui di lokasi, Senin, 22 Januari.

Amri bergegas kembali ke warung orangtuanya untuk melihat kondisi ayah, ibu adik, keponakannya. Setibanya di lokasi, Amri mendengar suara keponakannya yang berusia 8 tahun. Teriak meminta tolong.

“Saya dengar teriakan keponakan saya yang selamat pas evakuasi. ‘Aduh sakit, aduh sakit. Tolong-tolong’.” kata Amri menirukan suara keponakannya yang saat itu tertimpa runtuhan tembok.

“Kondisinya di atas terpal. Terpal itu saya sobek duluan. Saya usahakan oksigen masuk dulu,” tambahnya.

Keponakan Amri saat itu tetimpa runtuhan tembok. Namun, kata Amri, tidak separah ayah, ibu dan adiknya. Beruntungnya lagi, tubuh keponakannya itu tertahan gallon air mineral. Seperti berlindung dari galon tersebut.

“Cuma dia masih ada keganjalnya sedikit. Terganjal reruntuhan. Jadi ini (tembok) tinggi 4 meter, Ada galon juga, jadi terlindung gak menimpa langsung,” ucapnya.

Sedangkan adik, ibu dan ayahnya sudah tidak bergerak dan tak bersyara. Dan petugas yang datang ke lokasi menyatakan bahwa ketiganya tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

Setelah dievakuasi, ketiga jasad korban dibawa ke RSCM dan segera dimakamkan di TPU Jati Menteng, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Januari, malam.

Kata Amri, keponakannya hanya diberikan penanganan medis awal dan saat ini telah kembali ke rumah.