Pengamat: Jangan Pilih Parpol dan Caleg dengan APK Bermasalah
Ruas jalan di Jakarta Timur dipenuhi alat peraga kampanye (APK) bendera partai dan baliho caleg/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA – Rangkaian kasus kecelakaan lalu lintas di Jakarta yang diakibatkan alat peraga kampanye (APK) melanggar aturan perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus.

Seperti diketahui, sejumlah APK seperti bendera partai rusak di sepanjang flyover Pondok Kopi, kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur membuat pengendara melintas terganggu.

Kecelakaan motor yang menabrak mobil di Jalan Laut Arafuru kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur dikarenakan pandangan pengemudi terhalang spanduk calon legislatif (Caleg).

Dan yang terbaru adalah pasangan suami istri (pasutri) terjatuh dari motor hingga patah tulang, akibatnya adalah bendera partai yang roboh di Flyover Mampang, Jakarta Selatan.

Melihat fenomena itu, Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga menegaskan, masyarakat diimbau untuk tidak memilih kontestan pemilihan umum (Pemilu) yang terbukti melanggar tata tertib atau aturan pemanfaatan APK.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

"Masyarakat diimbau untuk tidak memilih partai politik (Parpol) atau caleg yang tidak tertib aturan tersebut. Seperti APK mengganggu visual kota, serta mengabaikan keselamatan umum sebagai bentuk sanksi sosial dari masyarakat sebagai calon pemilih," ujar Nirwono saat berbincang dengan VOI, Rabu, 17 Januari.

Seharusnya, lanjut Nirwono, para kontestan politik saat ini wajib mengikuti era digitalisasi alias perkembangan zaman. Selain itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kedepannya juga harus melarang parpol maupun caleg berkampanye secara konvensional, diantaranya memasang baliho atau serupanya.

"Kelak KPU dan Bawaslu ke depan melarang parpol atau caleg berkampanye secara konvensional dengan memasang baliho atau poster, dan mendorong atau mewajibkan beralih ke era digital dengan memanfaatkan platform media sosial (Medsos) dan media massa untuk berkampanye secara efektif, efisien, dan ramah lingkungan," katanya.