Viral Slogan Seksis, Ritel Minuman Kekinian asal China Minta Maaf
Ilustrasi. (@ninjason/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Jaringan ritel minuman kekinian asal China, memohon maaf setelah slogan seksis yang disematkan pada produk dagangannya, menjadi viral dan menuai kecaman warganet di China.

Melansir BBC, adalah Sexy Tea, gerai ritel minuman kekinian di China menampilkan slogan seksis, wanita sebagai 'tawar-menawar' di salah satu mugnya. Bahkan, ada juga kata pelanggan dapat menjemput wanita sambil menunggu minuman mereka. 

Di masa lalu, gerai tersebut juga menjual kantong teh dengan slogan 'Guru, aku juga menginginkanmu' bersama dengan gambar berudu. 

"Kami tidak berniat tidak menghormati wanita. Kami akan menarik rangkaian mug terbaru dan sangat malu dengan kreasi terbaru tersebut," kata toko tersebut.

Tidak hanya itu, gerai ritel Sexy Tea baru-baru ini mengeluarkan serangkaian mug dengan dialek Changsha, dialek yang digunakan terutama di ibu kota Provinsi Hunan, dimana mereka memiliki 270 outlet di provinsi tersebut.

Di dalamnya tercetak berbagai frasa lokal di mug, termasuk frasa 'jian lou zi', yang dalam bahasa gaul mengacu pada mengambil kesepakatan dengan harga murah.

Kemudian memberikan contoh bagaimana frasa tersebut dapat digunakan, dengan kalimat, 'Ketika saya pergi membeli bubble tea, ada banyak gadis cantik di sana. Jika Anda bertemu dengan yang seperti ini, Anda dapat memberi tahu teman Anda - saya angkat sebuah tawar-menawar'.

Gambar mug menjadi viral di situs media sosial China, Weibo dan dengan cepat menarik rentetan kritik.

"Ini adalah pemasaran yang vulgar," kata satu orang di platform tersebut.

"Bukan frasa itu sendiri yang menghina, itu contoh kalimat yang diberikan oleh perusahaan," tambah yang lain. 

"Apakah tidak ada orang di tim pemasaran yang melihat ada yang salah dengan ini?" geram warganet lainnya.

Para pengguna juga menunjukkan bahwa ini bukan pertama kalinya Sexy Tea menggunakan frasa yang menjurus ke arah seksual dalam kampanye pemasarannya. Banyak yang menunjukkan gambar kecebong yang dicetak di beberapa kantong tehnya, yang menunjukkan bahwa itu digunakan untuk menggambarkan sperma. 

Perusahaan kemudian mengeluarkan pernyataan panjang yang meminta maaf atas interpretasi frasa tersebut.

"Kami membuat kalimat yang sangat tidak pantas yang bahkan orang-orang di Changsha tidak menyetujuinya, kami sangat malu. Kami sama sekali tidak berniat untuk tidak menghormati wanita," kata perusahaan tersebut dalam pernyataannya.

"Kami akan segera mengingat kumpulan mug bertema dialek Changsha dan secara serius merenungkan kejadian ini," lanjut pernyataan tersebut.