Wakil Gubernur Zaman Ahok di Jakarta ke Anies: Alhamdulillah, Dapat Kiriman Sudah Masuk Sampai Garasi
Petugas membantu mobilitas warga di lokasi banjir di Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar Jakarta Timur, Minggu, 21 Februari. (Fianda Sjofjan Rassat/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta zaman Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat juga menyoroti banjir yang terjadi di Jakarta pada Sabtu, 20 Februari kemarin akibat hujan deras yang terjadi sehari sebelumnya. Menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dia mengatakan bersyukur mendapat kiriman air banjir ke rumahnya yang berada di kawasan Jakarta Selatan.

Hal ini disampaikannya usai menanam pohon dan menabur benih ikan di Waduk Cincin, Jakarta Utara dalam rangka melaksanakan Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, gelombang kedua yang dicanangkan PDIP. 

"Kemarin alhamdulillah dapat kiriman, sudah masuk sampai garasi. Kita tidak bisa keluar kemana-mana karena lingkungan sekitarnya, banjir semuanya. Jadi betul-betul terima kasih, saya dapat banyak kiriman. Ada kiriman ember, pot, bunga, ular belum. Alhamdulillah," kata Djarot seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 21 Februari.

Lebih lanjut, dia juga menyinggung kerja Anies belum terlihat meski telah menjabat sebagai gubernur sejak 2017 lalu.

"Pak Gubernur, Pak Anies ini harus kita bantu karena kerja tiga tahun ini masih belum kelihatan. PDI Perjuangan sepakat untuk bisa membantu rakyat DKI sebetulnya," ungkapnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan ini kemudian mencontohkan kondisi Waduk Cincin di Jakarta Utara. Dia menyebut, waduk yang terkoneksi dengan Sungai Ciliwung itu tak terawat dengan baik.

Bahkan, dia mengatakan tak ada pengerukan dasar waduk sejak 2017 lalu. Padahal, saat dirinya menjabat, waduk ini kerap dibersihkan dan dirawat oleh Pemprov DKI Jakarta bahkan menjadi lokasi wisata saat ia menjabat.

"Saya tadi ngomong-ngomong dengan orang sini sudah berapa tahun di sini tidak dikeruk? Tiga tahun belum dikeruk makanya baunya sedikit agak menyengat, sulfur," kata Djarot.

Selain itu, dirinya juga menyoroti pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Barat yang ditelantarkan. Dia menduga, hal inilah yang menjadi pemicu banjir di Jakarta Selatan saat ini.

"Mungkin filosofinya lebih arif, air itu ditahan saja biar lama supaya kita bisa dapat ikan di situ bikin kolamnya. Air ini kan seharusnya dialirkan ke laut," ujarnya menyindir.

Sehingga, dia mengingatkan Anies bahwa banjir adalah bencana alam yang sebenarnya bisa diprediksi. Djarot kemudian menyarankan Gubernur Anies untuk bekerja keras membenahi kondisi Jakarta saat ini.

"Ini menuntut kepala daerah bekerja ekstrem, bekerja keras untuk mengantisipasi perubahan iklim. Kalau kerjanya biasa-biasa saja susah," pungkasnya.