Bagikan:

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tidak mempermasalahkan adanya komunikasi yang dilakukan kubu paslon capres-cawapres nomor urut 1 dan 3 mempersiapkan putaran kedua Pilpres 2024.

Juru bicara TKN Prabowo-Gibran Hasan Nasbi memandang jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, rekonsiliasi dan perpindahan pendukung pasangan calon tidak akan berjalan dengan mudah.

"Data menunjukkan kalau pun dua putaran, pemilih ini tidak bisa ditransfer kayak transfer uang," kata Hasan dalam diskusi bertajuk "Ngobrol bareng Pilpres sekali putaran" di Jakarta, Kamis 4 Januari, disitat Antara.

Ia menjelaskan, perpindahan suara pemilih dalam pemilu tidak semudah memindahkan uang dari satu pihak ke pihak lain.

Suara pemilih dalam pemilu, lanjut dia, adalah suara rakyat yang memiliki penilaian serta pemilikirannya sendiri dalam menentukan jagoan yang akan dipilih.

"Saya punya satu juta pemilih, lalu saya transfer ke kamu, ya gak bisa begitu," tuturnya.

Di sisi lain, kubu paslon Prabowo-Gibran meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung satu putaran dengan peluang sebesar 70 persen untuk kemenangan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.

Ketua Gerakan Satu Putaran (GSP) Muhammad Qodari mengatakan, angka 70 persen tersebut berdasarkan pada hasil survei dari berbagai lembaga yang menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran secara konsisten unggul dari dua pasangan calon lain peserta Pilpres 2024 dengan angka rata-rata sebesar 46-47 persen.

"Survei-survei yang saya jadikan acuan, angkanya 46-47 persen. Berarti 'kan tinggal 5 persen lagi sudah sampai," kata Qodari pada Kamis 4 Januari.

Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima pada Selasa 2 Januari mengakui, dirinya berkomunikasi dengan tim paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Ia mengatakan, komunikasi tersebut dilakukan untuk membahas dugaan penggiringan opini publik oleh lembaga survei terkait Pilpres 2024 satu putaran.