Bagikan:

JAKARTA- Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyentil PDI Perjuangan (PDIP) soal susahnya jual saham bir milik Pemprov DKI Jakarta senilai Rp1 triliun sewaktu dirinya masih jadi orang nomor 1 di DKI.

Anies menilai, perusahaan bir yang sahamnya dimiliki Pemprov DKI tidak punya unsur pembangunan, sedangkan pemerintah memiliki badan usaha agar bekerja untuk kepentingan pembangunan.

"Waktu itu kita di Jakarta pemerintahnya punya saham di perusahaan bir. Saya ketika mulai tugas buat apa pemerintah punya saham di perusahaan bir, karena perusahaan bir itu tidak punya unsur pembangunan," kata Anies saat menghadiri acara silaturahmi akbar Aminkeun Ciamis di Islamic Centre Ciamis, Jawa Barat, Kamis 4 Januari.

Anies melanjutkan, niatnya melepas saham bir ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta terganjal di DPRD DKI. Persetujuan di DPRD tak kunjung datang, termasuk salah satunya tersendat oleh penolakan para anggota DPRD DKI dari PDIP.

"Karena kita tidak punya kekuatan di DPR yang kuat, maka oleh PDIP itu di-block terus, karena yang menolak ketuanya dari DPIP, akhirnya tidak bisa dijual," terang Anies.

Untuk itu, Anies mengajak para calon legislatif utamanya di DKI yang pro akan perubahan bekerja keras untuk kemenangan di Pemilu 2024.

"Karena itulah para caleg ini bisa berjuang bersama-sama, perubahan itu menjadi sesuatu yang bisa kita kerjaan, ini ikhtiar yang kita lakukan sama-sama," tandasnya.