Bagikan:

JAKARTA - Tagar #SellerAsingBunuhUMKM akhir-akhir ini meramaikan media sosial Twitter. Warganet membicarakan sosok 'Mr. Hu' yang dikabarkan merupakan seller asing dari China yang menjual berbagai produk rumah tangga dan barang lainnya dengan mematok harga sangat murah melalui marketplace di Indonesia.

Seorang warganet dengan akun @LXJAEMIN mengungkap bahwa pembelian barang apapun yang berasal dari China pasti dikirim dengan satu nama pengirim yakni Mr. Hu.

"Mr. Hu trending. Pasti setiap beli case or barang apapun dari China nama pengirimnya Mr. Hu," tulisnya, dikutip Kamis, 18 Februari.

Influencer dr Tirta Mandira Hudhi juga angkat suara mengenai seller asing tersebut. Ia menjelaskan aksi dari Mr. Hu bisa merusak keberlangsungan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Hal ini diungkapkan melalui akun Twitter pribadinya @tirta_hudi pada Rabu, 17 Februari.

"Pak @jokowi padahal sudah membuat program Bangga Buatan Indonesia. Tapi warga kita emang terbiasa beli barang murah, mau asal dari mana, yang penting murah. Salah customer? Yo ora. Secara itu hak customer memilih. Celah ini dimanfaatkan e-commerce dan seller asing," tulis Tirta.

Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, tagar #SellerAsingBunuhUMKM yang jadi trending topic di sosial media, Twitter merupakan aspirasi yang disampaikan masyarakat.

Menurut dia, pemerintah memang harus melakukan pengaturan tegas porsi barang impor yang dijual di platform e-commerce di dalam negeri. Hal ini untuk menghindari UMKM kalah bersaing di negeri sendiri.

"Sudah lama saya ingatkan ke pemerintah agar porsi impor barang di platform e-commerce itu diatur. Misalnya keluarkan dong regulasi maksimal 30 persen barang impor by country origin di e-commerce," ujarnya, di Jakarta, Kamis, 18 Februari.

Tak hanya itu, Bhima mengatakan pemerintah mendorong lebih banyak UMKM untuk masuk pada platform digital. Di sisi lain persaingan dengan barang impornya justru diliberalkan. Akibatnya, terjadi ketimpangan.

"Cepat atau lambat barang impor yang sudah dominan di platform e-commerce makin diberi ruang. Kalau dulu orang impor prosesnya susah, sekarang tinggal duduk manis barang dari China door to door sampai di depan pintu konsumen," jelasnya.

Sekadar informasi, kasus ini memicu rasa penasaran warganet untuk menelusuri identitas Mr. Hu. Penelusuran mereka akhirnya mengarah pada satu nama, yakni Hu Jianhua, yang merupakan President di China Merchants Group Ltd.

Sebelumnya, Hu juga sempat menjabat sebagai Vive Chairman. Selain itu, dia merupakan anggota direksi dari China Merchants Port Holding.

Salah satu warganet, yakni Milmul dalam akunnya @gerobakmilmul menjelaskan bahwa Mr Hu adalah Presdir CMHK, yang memiliki Sinotrans, perusahaan logistik terbesar di China.

"Isi perusahaannya dosen-dosen Manajemen Pemasaran dan Sosilolog. Salah satunya master salesnya asuransi di China. Mereka semua itu BUMN-nya China yang sudah diprogram dari dulu," katanya.