Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terus berinovasi dan berkarya di tengah pandemi COVID-19. Teten juga mendorong agar UMKM asal Jawa Tengah bisa berkontribusi pada pasar ekspor.

"Memang saya kira Jateng banyak produk UMKM yang unggul. Jadi kira potensi harus terus dikembangkan ekspor kita Pak Gubernur, karena Pak Presiden meminta kontribusi UMKM untuk ekspor ditambah terus. Saat ini baru 14 persen," katanya, dalam acara "Virtual UKM Expo Jateng", Selasa, 16 Februari.

Menurut Teten, virtual UKM expo ini di tengah COVID-19 sangat tepat untuk mendorong kenaikan penjualan atau omzet UMKM. Di mana sekarang merupakan eranya pasar digital.

"Mudah-mudahan penyelenggaraan virtual expo kali ini jauh lebih sukses di banding virtual expo tahun lalu. Saya sudah dapat laporan omzetnya sebesar Rp4,43 miliar," tuturnya.

Tak hanya itu, virtual UKM expo pada tahun lalu juga berhasil menembus pasar ekspor. Adapun negara yang mengakses yaitu dari Jepang, Singapura, Hong Kong, Makau, Qatar, Belanda, Irak, Autralia, Turki dan India.

"Ini luar biasa. Kalau kita lihat Jateng neraca perdagangan pada Oktober 2020 mengalami surplus sebesar 17,44 juta dolar AS. Saya kira ini lebih banyak dipicu oleh surplus sektor non migas ya. Terutama dari peningkatan UMKM dan saya kira ini sangat luar biasa jadi apresiasi sekali lagi untuk Jawa Tengah," jelasnya.

Untuk bisa menembus pasar ekspor, menurut Teten, pelaku usaha harus fokus pada produk-produk yang permintaan pasarnya cukup besar. Di masa pandemi ini, daya beli masyarakat cukup terganggu karena banyak yang kehilangan pekerjaan atau pendapatannya menurun. Karena itu konsumsi masyarakat prioritas pada kebutuhan pokok, makanan minuman, pemeliharaan kesehatan dan pendidikan.

Tak hanya itu, Teten berujar, pendampingan yang berkelanjutan untuk mendorong pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan market yang baru termasuk market digital ini menjadi penting.

"Untuk memperbesar ekspor di pasar ekspor kapasitas UMKM ini yang perlu kita sama-sama bangun antar kementerian, pemerintah pusat dan daerah terutama mempersiapkan UMKM yang punya basis produksi komoditi unggulan. Sehingga lebih mudah masuk dalam rantai nilai global, termasuk meningkatkan UMKM ke ekosistem digital," jelasnya.