SURABAYA - Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyatakan akan fokus pada pemulihan ekonomi di sisa jabatannya. Salah satunya akan menyeleksi kembali proyek pekerjaan umum (PU), untuk dialihkan pada penanganan COVID-19.
"Kita ini lagi inventarisir terus beberapa proyek yang tidak strategis. Kita akan sisihkan Rp300 miliar sampai Rp500 miliar pendanaan," kata Whisnu, usai dilantik sebagai Wali Kota Surabaya difinitif di Surabaya, Kamis, 11 Februari.
Whisnu berharap agar penanganan pandemi tidak hanya berbicara soal kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan sumber daya manusia. "Generasi muda di Surabaya juga diperhatikan. Jangan sampai dengan kondisi pandemi menurunkan kualitas anak didik kita," kata Whisnu.
Whisnu mengatakan, akan menggerakkan UMKM supaya ekonomi masyarakat bisa berputar. Berkolaborasi antara kampung-kampung tangguh dan pemberdayaan UMKM.
"Jadi UMKM di sana lebih diberdayakan. Seperti bikin nasi bungkus memberi makan pada warga dan sebagainya agar ekonomi makin bergairah. Dengan PPKM mikro ini justru ada kesempatan untuk bergerak," kata Whisnu.
BACA JUGA:
Whisnu akan memimpin Surabaya sekitar enam hari atau akan purna tugas hingga 17 Februari mendatang. Whisnu mengaku tidak menarget selama sisa masa jabatan, dan berencana tidak akan merotasi pejabat Pemkot Surabaya.
"Tidak ada target khusus. Semua harus berjalan. Nggak boleh saya rotasi OPD," katanya.Jelang purna tugas itu, Whisnu ingin mengubah zona oranye menjadi kuning dan zona hijau. Itu dilakukan dengan berkolaborasi bersama forkopimda bergerak aktif ke bawah.
"Upaya tracing juga kita aktifkan kembali. Selama ini sudah kita lakukan beberapa bulan terakhir, agar betul-betul pulih dari pandemi," ujarnya.