JAKARTA - Tersangka pembunuhan letnan jenderal Rusia Igor Kirillov dibawa ke pengadilan. Pelaku Warga Uzbekistan mengaku menanam dan meledakkan bom yang menewaskan Igor Kirillov di Moskow sehari sebelumnya atas instruksi dinas keamanan Ukraina.
Kirillov, Kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi dan Kimia Rusia, terbunuh di luar apartemennya bersama asistennya ketika bom yang disembunyikan di dalam skuter listrik meledak. Dia adalah perwira militer Rusia paling senior yang dibunuh di Rusia oleh Ukraina.
Badan intelijen SBU Ukraina yang menuduh Kirillov bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia terhadap pasukan Ukraina, mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Dilansir Reuters, Rabu, 18 Desember, Komite Investigasi Rusia mengatakan tersangka yang tidak disebutkan namanya mengaku datang ke Moskow untuk melaksanakan tugas di badan intelijen Ukraina.
Dalam video pengakuan yang dipublikasikan outlet berita Baza, tersangka tampak duduk di dalam mobil van menggambarkan tindakannya.
BACA JUGA:
Tersangka mengatakan dirinyya datang ke Moskow atas perintah badan intelijen Ukraina, membeli skuter listrik, dan kemudian menerima alat peledak rakitan untuk melakukan serangan beberapa bulan kemudian.
Tersangka menjelaskan bagaimana dia meletakkan perangkat tersebut pada skuter listrik yang diparkir di luar pintu masuk blok apartemen tempat tinggal Kirillov.
Pelaku memasang kamera pengintai di mobil sewaan di dekatnya. Tersangka mengaku meledakkan bom tersebut dari jarak jauh setelah Kirillov meninggalkan gedung.
Dalam pengakuannya, tersangka mengatakan Ukraina menawarinya 100.000 dollar AS.