JAKARTA - Kantor pers Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan Rusia berhasil menangkap tersangka di balik ledakan yang menewaskan Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Letnan Jenderal Igor Kirillov.
Kantor itu menyebutkan, tersangka merupakan warga negara Uzbekistan berusia 29 tahun, direkrut oleh badan intelijen Ukraina, dengan diimingi imbalan dalam dolar Amerika Serikat dan paspor Eropa.
"FSB, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Rusia dan Komite Investigasi Rusia, melakukan tindakan operasional dan investigasi bersama," kata kantor pers tersebut, melansir TASS 18 Desember.
"Hasilnya, mereka mengidentifikasi dan menahan seorang warga negara Uzbekistan kelahiran 1995 yang meledakkan alat peledak rakitan di dekat bangunan tempat tinggal di Jalan Ryazansky di Moskow, menewaskan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kelahiran 1970, dan asistennya, Mayor Polikarpov, kelahiran 1983," urai kantor itu.
Lebih jauh dijelaskan, tersangka yang mengaku direkrut oleh intelijen Ukraina itu telah memasang kamera pemantau yang disiarkan langsung ke Ukraina.
"Teroris itu mengaku direkrut oleh intelijen Ukraina. Ia dikirim ke Moskow atas perintah mereka, di mana ia menerima alat peledak rakitan yang kuat dan menaruhnya di skuter listrik, yang diparkirnya di dekat pintu masuk kediaman Kirillov," kata kantor itu.
BACA JUGA:
"Untuk memantau alamat tersebut, ia menyewa kendaraan sewaan dan memasang kamera video Wi-Fi, yang disiarkan langsung kepada penyelenggara di Dnepr (Dnipro, Ukraina)," jelas FSB.
Setelah menerima umpan video yang memperlihatkan para petugas meninggalkan gedung, alat peledak itu diledakkan dari jarak jauh.
"Badan intelijen Ukraina menjanjikan warga negara Uzbekistan itu 100.000 dolar AS dan perjalanan ke negara Uni Eropa untuk membunuh pejabat pertahanan Rusia," tambah kantor pers.