Indonesia Pasang Target Cetak 500 Ribu Eksportir Baru Sampai 2030
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, dalam mewujudkan akselerasi peningkatan ekspor nasional, khususnya untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diperlukan kolaborasi antara Kementerian/Lembaga dengan berbagai pihak.

"Saya meyakini, bersama-sama kita mampu meningkatkan daya saing UMKM untuk menembus pasar internasional," tuturnya dalam acara peresmian program 500K Eksportir Baru yang disiarkan secara virtual, Rabu, 17 Februari.

Adapun kementerian/lembaga yang dimaksud Teten adalah Kemenkop UKM, Kemendag, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Indonesia E-Commerce Association (idEA), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Sekolah Ekspor, hingga Kadin Indonesia.

Menurut Teten, kegiatan ini dapat meningkatkan daya saing UKM, dengan adanya pendampingan yang komprehensif melalui pelatihan ekspor, fasilitasi kemitraan, serta promosi online dan offline.

Apalagi, kata Teten, banyak komoditas Indonesia yang bisa diekspor. Mulai dari pertanian, perikanan, produk herbal, baju muslim, hingga buah-buahan seperti salak.

"Selain juga pertanian tadi terutama buah segar, buah tropis ini banyak sekali permintaan," katanya.

Sementara itu, Sekolah Ekspor Indonesia menargetkan bisa menghasilkan 500.000 eksportir baru sampai dengan tahun 2030. Tujuannya agar semakin banyak yang menjual produk asli Indonesia ke pasar Internasional.

Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono mengatakan sudah lebih dari 2.700 orang yang terdaftar sebagai peserta ekspor di tahun ini. Namun, jumlah ini akan terus ditambah untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

"Sampai hari ini lebih dari 2.700 peserta terdaftar di sekolah ekspor online. Saya yakin sebelum 2030 sudah tercapai (500.000 eksportir baru)," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menjelaskan untuk mencapai target 500.000 eksportir baru di 2030, pihaknya juga akan menyasar kampus-kampus di Indonesia. Tujuannya  untuk membuat anak muda berminat dan terdorong menjadi pengusaha. Apalagi dengan klasifikasi ekspor.

"Kami mohon sekolah ini didukung, kami juga akan masuk ke kampus-kampus, mengajak anak-anak kita menjadi pemain luar. Karena kalau kuat di luar, dia di dalam lebih tahan banting," ucapnya.