UMKM di Jateng, Ganjar Pranowo: Dulu Dagang di Jalan Digaruk Satpol PP, <i>Ora Mudeng</i> Jualan <i>Online</i> juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen terus mendampingi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk melek digital. Sebab, di masa pandemi ini penjualan produk tidak mungkin dilakukan secara tatap muka melainkan melalui pasar digital atau online.

Ganjar mengatakan bahwa perkembangan UMKM di Jawa Tengah sudah mulai menunjukan hasil yang baik. Bahkan, pelaku UMKM yang telah mendapatkan pendampingan mampu menembus pasar ekspor.

"Dagang di pinggir jalan malah digaruk Satpol PP, enggak enak toh? Suruh jualan online ya ora mudeng. Bahkan kemarin coba kita latih, kemudian mereka kita ajak bicara. Kita undang para jagoan-jagoan, nah sekarang dibantu oleh kawan-kawan ini. Mulai mereka melek, mulai ekspor, mulai packaging-nya bagus," tuturnya, dalam acara UKM Virtual Expo Jateng, Selasa, 16 Februari.

Tak hanya itu, kata Ganjar, para pelaku UMKM yang mendapat pendampingan mulai melakukan perbaikan pada kemasan produk yang mereka jual. Tujuannya, agar produk mereka bisa menembus pasar global.

"Kita mendorong mereka semacam ini, misalnya marketnya Arab Saudi apa sih yang dibutuhkan? Oh tulisannya pakai bahasa Arab, bahasa Inggris. Artinya kita mulai mengerti bahwa market itu membutuhkan sesuatu yang dilayani sesuai dengan keinginan mereka ya bahasa, rasa, kemasan sampai pada harganya," jelasnya.

Ganjar mengaku pihaknya juga rajin melakukan komunikasi dengan pelaku usaha UMKM. Ia juga selalu menekankan bahwa jika produk yang dijual melalui pasar digital akan membuka peluang produk tersebut dibeli oleh orang dari luar negeri.

"Maka perkembangannya sekarang mereka mulai berpikir 'oh iya ya saya tidak hanya jualan di sekitar tetangga kiri kanan' meskipun UMKM, karena ada potensi orang dari dunia luar juga beli," ucapnya.

Meski begitu, kata Ganjar, masih banyak pula pelaku UMKM yang masih kesulitan untuk menembus pasar ekspor. Permasalahan yang dihadapi mulai dari packaging yang tidak sesuai standar ekspor hingga modal untuk meng-upgrade kualitas produk.

"Setiap minggu saya ikut jualan di IG saya itu nanti banyak sekali yang nanya. Biasanya mereka nanya pak saya tidak bisa packaging cuma pakai plastik kemasan. Ya raiso toh bro. Akhirnya kita ajari sekolah packaging, kita ada tempatnya. Tidak punya duit? Akses keuangannya ada KUR di sini," jelasnya.

Ganjar menjelaskan, kendala yang dialami oleh pelaku UMKM tersebut dirinya tampung, kemudian Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati yang akan menindak lanjutinya.

"Nanti Bu Ema sama timnya membuat program. Ketika program ini tidak dapat dijalankan sendiri oleh dinas, gandangan sinergi ini yang penting. Bank Jateng, BI, OJK, Bea Cukai ikut membantu. Jadi caranya gitu. Jualannya nanti dilatih dan perkembangannya luar biasa ada hasil-hasil yang cukup bagus," tuturnya.