Bagikan:

JATIM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) mencari lahan alternatif untuk tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Kepala DLH Ponorogo, Gulang Winarno mengatakan TPA yang biasa dimanfaatkan yaitu TPA Mrican saat ini sudah overload atau kelebihan kapasitas.

"Sedang cari alternatif. Kami sudah koordinasi dengan pihak Perhutani untuk meminjam lahan sebagai lokasi TPA baru," katanya di Ponorogo, Jumat 15 Desember, disitat Antara.

Hasilnya, lanjut dia, Perhutani menanggapi positif pengajuan DLH.

Rencananya, TPA baru yang akan dibuka berada di petak satu F1 dan petak satu F2, yang masih berada di Desa Mrican Kecamatan Jenangan.

Gulang menargetkan TPA baru itu sudah bisa digunakan sebagai pembuangan akhir sampah pada pertengahan 2024.

Luasan lahan yang akan digunakan untuk TPA diproyeksikan 9,8 hektare, tiga kali lipat lebih dari TPA Mrican yang hanya 2,8 hektare.

Hal itu juga sebagai syarat untuk Adipura yang minimal memiliki TPA 5 hektare.

"Sistemnya nanti pinjam pakai selama 20 tahun. Memang untuk jadi Kota Adipura kita pengajuan ke Perhutani untuk mengurai masalah sampah," ujar Gulang.

Mantan Kepala Dinsos P3A tersebut menambahkan jika saat ini proses perpindahan lahan sudah 50 persen.

Di mana saat ini menunggu peraturan teknis dari Perhutani Malang, setelah itu diajukan ke Gubernur Jawa Timur, lalu kemudian ke Kementerian Lingkungan Hidup.

"Jadi nanti Ponorogo punya dua TPA, untuk yang lama tetap beroperasi sambil mengolah sampah lama dan yang baru, karena memang per hari sampah yang masuk ke TPA Mrican mencapai 70 ton," katanya.

"Di pertengahan tahun depan bisa menikmati apa yang telah diajukan ke Perhutani," tandasnya.