TPA Kebon Kongok Beroperasi, 50 Kendaraan DLH Mataram NTB Kini Wara-wiri Angkut Sampah Tiap Hari
Tumpukan sampah di TPST Sandubaya Mataram semasa TPA Regional NTB di Kebon Kongok ditutup, Kamis 31 Agustus. (ANTARA-HO DLH Mataram)

Bagikan:

NTB - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram sudah kembali bisa memasukkan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.

TPA di Kebon Kongok sempat ditutup dari 29 Agustus sampai 1 September untuk mempersiapkan pengoperasian tempat TPA baru.

"Sekarang kita kerja keras dan gotong royong mulai cicil buang sampah yang ditampung di TPST Sandubaya ke TPA Regional, ke landfill baru," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Senin 4 September, disitat Antara.

​​​​​​​Irwansyah mengatakan, DLH setiap hari mengoperasikan 50 kendaraan pengangkut sampah untuk mengoptimalkan pemindahan sampah dari TPST Sandubaya ke TPA Kebon Kongok.

"Kami targetkan kondisi TPST Sandubaya akan kembali normal sekitar satu minggu ke depan," katanya.

Dia menjelaskan bahwa dinas mengerahkan petugas untuk melakukan pengangkutan rutin sampah ke TPA regional serta secara bertahap memindahkan sampah dari TPST Sandubaya ke tempat pembuangan akhir.

"Biasanya sehari petugas membuang sampah ke TPA dua sampai tiga kali, sekarang menjadi empat sampai lima kali," katanya.

Setelah tumpukan sampah di TPST Sandubaya selesai dipindahkan ke TPA Kebon Kongok, fungsi fasilitas pengolahan sampah organik maupun anorganik tersebut akan dioptimalkan kembali.

"TPST Sandubaya saat ini menjadi tempat pengolahan sampah basah rumah tangga untuk pakan maggot, pemilihan sampah plastik, termasuk sampah daun hasil sapuan menjadi kompos dan pupuk cair," kata Irwansyah.

Menurut data DLH Kota Mataram, sebelumnya sekitar 200 ton dari total 250 sampai 260 ton sampah yang dihasilkan di Kota Mataram masuk ke TPA.

Volume sampah yang masuk ke TPA, menurut data Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, bisa dikurangi sekitar 25 ton dengan kegiatan pemilahan dan penanganan sampah di tingkat lingkungan.

"Sampah organik yang dipilah dari rumah tangga bisa langsung diolah menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair," kata Irwansyah.