Bagikan:

NTB - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram mengatakan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) meningkat 2-3 kali lipat jika operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok dipindah ke Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

Kepala DLH Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi menyebutkan, hal itu lantaran jarak tempuh Kota Mataram ke Sekotong sekitar 56,7 kilometer, sementara jika ke TPA Kebon Kongok hanya sekitar 10,2 kilometer.

"Sementara surat rencana penutupan TPA Kebon Kongok itu kami terima sekitar satu minggu, sehingga kami belum bisa alokasikan anggaran BBM, jika TPA dipindah ke Sekotong pada Juni atau Juli 2024," kata di Mataram, NTB, Selasa 9 Januari, disitat Antara.

Terkait dengan itu, Nizar bilang pihaknya menyiapkan beberapa solusi untuk mengantisipasi penutupan TPA Kebon Kongok, termauk dengan dibukanya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya pada Mei 2024.

TPST tersebut diharapkan dapat menangani sampah dari Kecamatan Sandubaya dan Cakranegara, sehingga kemungkinan BBM dua kecamatan itu akan dialihkan untuk menutupi empat kecamatan lain yang harus di buang ke TPA Sekotong.

"Mau tidak mau, kami harus ikut membuang ke Sekotong, meskipun risikonya biaya operasional bertambah, termasuk untuk pemeliharaan kendaraan," katanya.

Namun demikian, pihaknya berkomitmen dan menjamin Kota Mataram tetap bersih dan tidak terjadi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

"Meskipun TPA pindah ke Sekotong, penanganan sampah tetap kami prioritaskan dan petugas secara rutin mengangkut sampah sesuai waktu yang ditetapkan, pukul 12.00 Wita, semua TPS harus bersih dari sampah," katanya.

Lebih jauh Denny mengatakan masalah pembuangan sampah ke Sekotong akan bisa ditangani apabila TPST Kebon Talo Ampenan tahun depan bisa beroperasi, maka volume sampah yang dibuang ke TPA Sekotong akan berkurang drastis.

"Pasalnya sampah yang akan kami buang ke Sekotong hanya residu atau jenis sampah yang sudah tidak bisa diolah," katanya.

Volume sampah di Mataram, katanya, saat ini tercatat sekitar 200 ton per hari dan setelah dilakukan pemilihan di TPST terjadi pengurangan sekitar 10-15 persen.