Bagikan:

BEKASI - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan merasa tersanjung dengan pernyataan calon presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD yang menganggap cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merupakan saingan terberat dalam debat Pilpres 2024.

"Jadi kalau Pak Mahfud tadi menyampaikan begitu, ya kami terima kasih karena memang Gus Imin itu adalah cawapres yang memiliki kompetensi yang lengkap dan cawapres yang bukan muncul mendadak," kata Anies di Islamic Centre Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 15 Desember.

Menurut Anies, Cak Imin adalah cawapres yang sejak muda sudah aktif dalam gerakan organisasi yang salah satunya pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Namun, meskipun Ketua Umum PKB tersebut merupakan keluarga petinggi Nahdlatul Ulama (NU), Cak Imin tidak menjalankan organisasi secara lompat langsung pada posisi yang tinggi.

"Jadi kalau sekarang dipandang mempuni, ya memang sudah teruji. Terujinya oleh siapa? Oleh waktu, oleh tantangan dengan keuletan yang dilewatinya. Jadi, saya bangga sekali dengan pasangan saya, Gus Imin," urai Anies.

Dengan demikian, Anies yakin Cak Imin telah siap menghadapi debat kedua khusus cawapres berdasarkan pengalamannya berorganisasi.

"Persiapannya adalah perjalanan karirnya, karena semua yang nanti akan ditanyakan di dalam acara debat nanti itu menjawabnya adalah bekalnya, perjalanan karir, dan hafalan," ungkapnya.

Sebelumnya, Mahfud MD menyebut cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai lawan debat terberat yang akan dihadapi saat debat cawapres pada 22 Desember mendatang.

Diketahui, debat kedua bakal diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pekan depan. Temanya akan terkait Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.

“Lawan paling berat saya ya Cak Imin,” kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta.

Meski begitu, Mahfud tak mau meremehkan cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka. Apalagi, debat nanti pertanyaannya tak bisa ditebak.

“Mas Gibran, Cak Imin sama berat lah. Ini kan sama-sama spontan,” tegas Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut.