JAKARTA – Sultan Rifat Al Fatih korban jeratan kabel fiber optic udara di Jakarta Selatan, sudah pulang dari RS Polri. Fatih selaku ayah Sultan mengungkapkan bila kondisi anaknya terus membaik meski pita suaranya terpaksa diangkat.
“Sekarang tidak ada suara lagi dari mulut, sebab pita suaranya sudah diangkat (saat operasi),” kata Fatih dalam pesan singkat, Rabu, 13 Desember.
Lalu bagaimana bisa Sultan berbicara?
Diterangkan oleh Fatih, anaknya kini menggunakan alat bantu bicara digital Electrolarynx (EL) agar bisa berkomunikasi.
Electrolarynx adalah perangkat genggam berdayakan baterai yang menjadi salah satu alternatif untuk membangkitkan suara dengan memberi getaran pada otot leher.
Menurut Fatih, EL adalah alternatif yang mudah digunakan dan sederhana, akan tetapi suara yang dihasilkan EL tidak natural (seperti robot), monoton, dan memiliki kualitas yang rendah sehingga dibutuhkan pengembangan lanjut untuk meningkatkan kualitas suara dan kenyamanan penggunaan.
“Pakai alat namanya digital Electrolarynx,” katanya.
Fatih pun membagikan video saat Sultan berbicara menggunakan Electrolarynx.
BACA JUGA:
“Saya mau mengucapkan terima kasih banyak, atas effort (usaha-red) yang dikeluarkan teman-teman media. Terima kasih masyarakat semuanya yang sudah mendoakan saya. Sehat-sehat selalu semuanya,” ucap Sultan dari rekaman video.
Fatih berharap Sultan bisa melanjutkan kuliahnya di Universitas Brawijaya. Selain itu, ia berharap anaknya dapat menjalani hidupnya tanpa tergantung bantuan orang lain.
“Harapannya, Sultan dapat melanjutkan dan menyelesaikan kuliahnya di UB (Universitas Brawijaya), kemudian lanjut kuliah lagi pasca sarjana di LN (luar negeri). Terpenting Sultan dapat menjalani hidupnya dengan kondisi normal, tanpa tergantung orang lain untuk aktivitas harian,” tutupnya.
Sultan mengalami kecelakaan akibat terjerat kabel fiber optik di Jalan Antasari, Jakart Selatan. Kejadian itu berawal saat Sultan Tengah menghabiskan waktu libur semester dengan teman-teman SMA. Mereka pergi menggunakan motor ke arah Jalan TB Simatupang lalu berbalik ke kiri menuju Jalan Pangeran Antasari.
Saat menyusuri Jalan Pangeran Antasari, tiba-tiba ada mobil jenis SUV yang berhenti di depan motor korban lantaran ada kabel fiber optik melintang di tengah jalan.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya (Sultan). Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," kata Fatih kala itu, Sabtu, 29 Juli.
Korban yang tak sadarkan diri langsung dibawa oleh teman-temannya dan sejumlah pengguna jalan lain ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati Jakarta.
"(Dokter) memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya putus, dan berantakan sampai lepas dari yang namanya luring-luringnya, atau kayak jakunnya itu lepas," ungkap Fatih.