Bagikan:

JAKARTA -  Pihak keluarga Sultan Rif'at Alfatih, korban jeratan kabel fiber optik di Jakarta Selatan mengungkapkan selain anaknya mengalami hilang suaa akibat kelumpuhan pada pita suaranya, dia juga kesulitan untuk bernafas, karena harus melalui lubang di tenggorokannya.

“(Pita Suara-red) lumpuh...kaku. (Sultan juga) belum bisa bicara, nafas dari lubang di tenggorokan, makan minum dari selang dihidung, belum bisa menelan, termasuk menelan air liur juga gak bisa,” kata Fatih, ayah dari Sultan saat dikonfirmasi VOI, Minggu, 30 Juli.

Di sisi lain, Fatih mengaku kecewa dengan sikap perusahaan kabel fiber optik, PT Bali Tower (BT) yang belum ada itikad baik untuk bertanggung jawab. Hal itu yang membuat dirinya merasa kesal dengan sikap perusahaan tersebut.

Dirinya berharap dapat bertemu dengan pihak perusahaan terkait kasus kabel yang mengakibatkan anaknya mengalami kelumpuhan pada pita suaranya.

“Sempat dihubungi, dia cuma bilang ‘Tunggu akan disampaikan ke Manajemen’ tapi sampai sekarang belum dihubungi. Mumet nggak saya seperti itu,” ungkapnya.

Bakal Lapor Polisi

Pihak keluarga Sultan Rif'at Alfatih, korban jeratan kabel fiber optik di Jakarta Selatan mengaku bakal melapor ke kepolisian jika tidak ada itikad baik dari PT Bali Tower.

"Tenggat waktunya sampai Kamis apabila tak kooperatif saya ambil sikap (laporkan ke polisi)," kata Fatih, ayah dari Sultan saat dikonfirmasi, Minggu, 30 Juli.

PT BT diketahui pemilik dari kabel optik yang menjerat leher Sultan di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023, pukul 22.00 WIB.

Apabila tidak ada komunikasi dan bentuk pertanggungjawaban atas apa yang menimpa anaknya, Fatih mengaku bakal membuat laporan soal dugaan kelalaian perusahaan pada pekan depan.

“Rencana minggu depan saya laporkan,” ujarnya.

Diketahui, Sultan sudah sekitar 7 bulan tidak dapat berbicara akibat mengalami kecelakaan terjerat kabel fiber optik.

Kejadian itu berawal dari mahasiswa di Malang itu sedang menghabiskan waktu libur semester dengan teman-teman SMA-nya di sekitar Jakarta. Mereka pergi dengan berkendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang lalu berbalik ke kiri ke Jalan Pangeran Antasari.

Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil jenis SUV yang berhenti di depan motor korban. Lantaran ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.

"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya. Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," ujar Fatih saat dikonfirmasi, Sabtu, 29 Juli

Korban yang tak sadarkan diri, langsung oleh teman-temannya dan sejumlah pengguna jalan raya di bawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.