Bagikan:

JAKARTA - Sultan Rif'at Alfatih (20) korban jeratan kabel di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada Januari 2023 lalu sudah dapat berbicara. Namun, belum sepenuhnya normal, karena sifatnya masih sementara.

“Alhamdulillah suara sementara sudah keluar, tapi sifatnya temporary (sementara). sebab itu efek dari disuntiknya 2 bagian pita suara dengan lemak,” kata kata Ayah Sultan, Fatih dalam pesan singkat, Minggu, 24 September.

“Sehingga posisinya merapat, dan bila kanul trakeostomi dilepas dan lobang ditutup, maka akan bisa ada suara,” sambungnya.

Fatih mengatakan anaknya mulai dapat berbicara sejak 6 September lalu. Meski sudah mampu mengeluarkan suara, Sultan tetap harus didampingi dokter.

“Mulai bicaranya tanggal 6 September 2023. Tetap pendampingan dokter,” ucapnya.

Fatih menyampaikan rencananya Sultan akan kembali menjalani operasi dilatasi tahap ketiga pada Selasa, 26 September, mendatang. Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan.

“Insyaallah, Selasa besok akan dilakukan tindakan operasi dilatasi tahap 3,” tutupnya.

Sultan Dibawa ke RS Polri

Sebelumnya diberitakan, pihak keluarga Sultan menerima tawaran dan mahasiswa Universitas Brawijaya itu kini resmi dirawat RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memberikan atensi terkait kecelakaan yang menimpa Sultan tersebut.

Atas perintah Kapolri dan Kapolda, Ade Ary datang berkunjung ke rumah Sultan dengan membawa serta tim dokter dari RS Polri Kramat Jati.

Sultan Alami Lumpuh Pita Suara dan Suli Bernapas

Pihak keluarga Sultan Rif'at Alfatih, korban jeratan kabel fiber optik di Jakarta Selatan mengungkapkan selain anaknya mengalami hilang duara akibat kelumpuhan pada pita suaranya, dia juga kesulitan untuk bernafas, karena harus melalui lubang di tenggorokannya.

“(Pita Suara-red) lumpuh...kaku. (Sultan juga) belum bisa bicara, nafas dari lubang di tenggorokan, makan minum dari selang dihidung, belum bisa menelan, termasuk menelan air liur juga gak bisa,” kata Fatih, ayah dari Sultan saat dikonfirmasi VOI, Minggu, 30 Juli.

Di sisi lain, Fatih mengaku kecewa dengan sikap perusahaan kabel fiber optik, PT Bali Tower (BT) yang belum ada itikad baik untuk bertanggung jawab. Hal itu yang membuat dirinya merasa kesal dengan sikap perusahaan tersebut.

Dirinya berharap dapat bertemu dengan pihak perusahaan terkait kasus kabel yang mengakibatkan anaknya mengalami kelumpuhan pada pita suaranya.

“Sempat dihubungi, dia cuma bilang ‘Tunggu akan disampaikan ke manajemen’ tapi sampai sekarang belum dihubungi. Mumet nggak saya seperti itu,” ungkapnya.